Jembatan Kuning Tanjung Barat Kembali Dilewati Warga Usai Banjir Surut
Banjir di Tanjung Barat, Jakarta Selatan, telah surut, dan warga kini dapat kembali melewati Jembatan Kuning yang menghubungkan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Banjir yang melanda Tanjung Barat, Jakarta Selatan, telah surut pada Selasa (4/3) sekitar pukul 14.00 WIB. Akibatnya, warga kini dapat kembali menggunakan Jembatan Kuning yang sebelumnya terendam dan tidak dapat diakses. Jembatan ini merupakan akses penting yang menghubungkan Jakarta Selatan dan Gedong, Jakarta Timur, sehingga penutupan aksesnya berdampak signifikan pada mobilitas warga.
Lurah Tanjung Barat, Rizky Wijaya, membenarkan informasi tersebut saat dihubungi pada Rabu. Ia menyatakan bahwa setelah air surut, warga langsung melakukan pembersihan di sekitar rumah dan jembatan. "Kemarin siang, sudah surut," kata Lurah Rizky Wijaya. "Warga di sekitar jam 14.00 WIB sudah mulai bersih-bersih rumah," ujarnya menambahkan.
Meskipun Jembatan Kuning telah dapat dilalui kembali, BPBD DKI Jakarta melaporkan bahwa masih ada 27 RT di beberapa wilayah Jakarta Selatan yang masih terendam banjir hingga pukul 07.00 WIB pada Rabu. Hal ini menunjukkan bahwa dampak banjir masih dirasakan di beberapa daerah, meskipun di Tanjung Barat kondisi sudah membaik.
Jembatan Kuning: Akses Penting Jakarta Timur-Selatan
Jembatan Kuning memiliki peran krusial sebagai penghubung antara Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, khususnya Kelurahan Gedong. Menurut Lurah Rizky Wijaya, jembatan ini lebih banyak digunakan oleh warga Jakarta Timur yang hendak menuju Jakarta Selatan. "Jembatan akses warga Kelurahan Gedong Jakarta Timur ke Jakarta Selatan, kalau Jakarta Selatan ke Jakarta Timur jarang," tambahnya.
Penutupan akses Jembatan Kuning akibat banjir tentu menimbulkan sejumlah kendala bagi warga. Mereka terpaksa mencari jalur alternatif atau menunda aktivitas yang membutuhkan akses melalui jembatan tersebut. Kini, dengan surutnya banjir, aktivitas warga dapat kembali berjalan normal.
Pembersihan pascabanjir juga menjadi fokus utama warga sekitar. Kerja sama dan gotong royong menjadi kunci dalam memulihkan kondisi lingkungan setelah terjangan banjir.
Kondisi Banjir di Beberapa Wilayah Jakarta Selatan
Data dari BPBD DKI Jakarta menunjukkan bahwa genangan air masih terjadi di beberapa wilayah Jakarta Selatan hingga Rabu pagi. Berikut rinciannya:
- Lenteng Agung: 2 RT (30 cm, luapan Kali Ciliwung)
- Cipulir: 1 RT (70 cm, luapan Kali Pesanggrahan)
- Pondok Pinang: 3 RT (100 cm, Kali Pesanggrahan)
- Pengadegan: 1 RT (310 cm, Kali Ciliwung)
- Rawajati: 7 RT (90-250 cm, Kali Ciliwung)
- Pejaten Timur: 2 RT (30-120 cm, Kali Ciliwung)
- Bintaro: 6 RT (100 cm, Kali Pesanggrahan)
- Pesanggrahan: 2 RT (60 cm, Kali Pesanggrahan)
- Kebon Baru: 3 RT (60-200 cm, Kali Ciliwung)
Tinggi genangan air bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 310 cm, tergantung lokasi dan sumber luapan air, baik dari Kali Ciliwung maupun Kali Pesanggrahan. Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun banjir di Tanjung Barat telah surut, masih ada beberapa wilayah lain yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan.
Surutnya banjir di Tanjung Barat dan dibukanya kembali akses Jembatan Kuning menjadi kabar baik bagi warga. Namun, pemerintah daerah perlu tetap siaga dan memantau kondisi di wilayah lain yang masih terendam banjir untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga.