Banjir Ciliwung Surut, 31 RT di Jaksel-Jaktim Masih Terendam
Banjir akibat luapan Kali Ciliwung di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur berangsur surut, namun 31 RT masih terendam.

Banjir yang disebabkan meluapnya Kali Ciliwung di Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim) kini berangsur surut. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, per pukul 18.00 WIB Senin (3/3), sebanyak 37 RT dari 68 RT yang sebelumnya terdampak banjir telah surut. Penyebab utama banjir adalah hujan deras di DKI Jakarta dan sekitarnya pada Minggu (2/3) yang mengakibatkan kenaikan debit air di Bendung Katulampa, Bogor, hingga mencapai status siaga 1 atau bahaya.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menjelaskan bahwa surutnya banjir terjadi di beberapa kelurahan. Di Jaksel, surut terjadi di Kelurahan Srengseng Sawah (2 RT), Lenteng Agung (3 RT), dan Tanjung Barat (4 RT). Sementara di Jaktim, surut terjadi di Kelurahan Kampung Melayu (22 RT), Gedong (3 RT), dan Balekambang (3 RT). "Ini untuk data per pukul 18.00 WIB," kata Yohan.
Meskipun sebagian wilayah telah surut, masih ada 31 RT di Jaksel dan Jaktim yang masih terendam banjir. BPBD DKI Jakarta mencatat rincian wilayah terdampak sebagai berikut:
Wilayah Terdampak Banjir di Jakarta Selatan
Sebanyak 16 RT di Jaksel masih terendam banjir dengan ketinggian bervariasi:
- Kelurahan Pengadegan: 1 RT (80 cm)
- Kelurahan Rawajati: 7 RT (40-110 cm)
- Kelurahan Pejaten Timur: 6 RT (170 cm)
- Kelurahan Kebon Baru: 2 RT (60-100 cm)
Wilayah Terdampak Banjir di Jakarta Timur
Di Jaktim, terdapat 15 RT yang masih tergenang banjir dengan ketinggian air yang berbeda-beda:
- Kelurahan Bidara Cina: 3 RT (40-160 cm)
- Kelurahan Kampung Melayu: 5 RT (60-150 cm)
- Kelurahan Cawang: 5 RT (170 cm)
- Kelurahan Cililitan: 2 RT (90-180 cm)
Yohan menambahkan bahwa kenaikan debit air di Bendung Katulampa menjadi siaga 3 pada pukul 20.20 WIB, siaga 2 pada pukul 20.40 WIB, dan siaga 1 pada pukul 21.30 WIB pada Minggu malam. Kondisi serupa juga terpantau di Pos Pantau Depok dan Angke Hulu, yang turut berkontribusi terhadap terjadinya banjir di beberapa wilayah DKI Jakarta. "Untuk di Pos Pantau Angke Hulu menjadi siaga 3 pukul 23.00 WIB dan menyebabkan terjadinya beberapa banjir di wilayah DKI Jakarta," katanya.
BPBD DKI Jakarta terus memantau situasi dan melakukan upaya penanganan banjir untuk membantu warga yang terdampak. Kondisi banjir yang berangsur surut diharapkan dapat memberikan sedikit kelegaan bagi warga yang telah mengalami kesulitan akibat bencana alam ini. Semoga upaya penanganan banjir dapat berjalan lancar dan warga terdampak dapat segera kembali beraktivitas normal.