Banjir Jakarta Surut, 85 RT di 4 Kota Administrasi Masih Terendam
Meskipun sebagian besar wilayah Jakarta sudah surut dari banjir, 85 RT di empat kota administrasi masih terendam akibat hujan intensitas tinggi dan meluapnya Kali Ciliwung.

Banjir yang melanda sejumlah wilayah di DKI Jakarta sejak Minggu (2/3) hingga Selasa (4/3) perlahan mulai surut. Namun, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Rabu (5/3) pukul 08.00 WIB, masih terdapat 85 RT di empat kota administrasi yang terendam banjir. Banjir ini disebabkan oleh hujan intensitas tinggi dan meluapnya beberapa sungai di Jakarta, termasuk Kali Ciliwung yang dipengaruhi oleh Bendung Katulampa di Bogor.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyatakan bahwa dari 122 RT yang sebelumnya terdampak banjir, kini jumlahnya berkurang. "Saat ini banjir masih terjadi di 85 RT dan dua ruas jalan," ujar Yohan saat dikonfirmasi.
Penyebab utama banjir ini adalah hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya selama beberapa hari berturut-turut, serta meluapnya Kali Ciliwung akibat kondisi Bendung Katulampa yang dinyatakan siaga. Kondisi ini menyebabkan genangan air di sejumlah titik dan merendam puluhan RT di Jakarta.
Banjir Terbanyak di Jakarta Timur
Sebaran banjir yang masih terjadi terkonsentrasi di beberapa wilayah. Jakarta Timur menjadi wilayah yang paling terdampak dengan 42 RT masih terendam. Diikuti Jakarta Selatan dengan 25 RT dan Jakarta Barat dengan 18 RT. Sementara itu, di Jakarta Pusat, genangan air di dua RT dilaporkan sudah surut.
Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun intensitas hujan sudah menurun, dampak banjir masih dirasakan oleh warga di sejumlah wilayah. Proses surutnya air membutuhkan waktu, tergantung dari kapasitas drainase dan kondisi geografis masing-masing lokasi.
BPBD DKI Jakarta terus memantau perkembangan situasi dan melakukan upaya penanganan banjir. Mereka bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membantu warga yang terdampak.
Dua Ruas Jalan Masih Tergenang
Selain RT yang terendam, terdapat dua ruas jalan yang masih tergenang air. Jalan Puri Kembangan RT 009 RW 005, Kelurahan Kedoya Selatan, Jakarta Barat, terendam dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter (cm). Sementara itu, Jalan Puri Mutiara, Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, terendam dengan ketinggian air 70 cm.
Ketinggian air di kedua ruas jalan tersebut masih cukup signifikan dan dapat mengganggu aktivitas warga. BPBD DKI Jakarta kemungkinan besar masih melakukan upaya untuk mempercepat proses surutnya air di kedua ruas jalan tersebut.
Kondisi ini menunjukan bahwa meskipun sebagian besar wilayah sudah surut, masih ada beberapa titik yang membutuhkan penanganan khusus.
Penyebab Banjir dan Upaya Penanganan
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, sebelumnya menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh hujan intensitas tinggi yang terjadi sejak Minggu (2/3) hingga Selasa (4/3). Hujan deras tersebut menyebabkan Bendung Katulampa di Bogor, Jawa Barat, siaga dan berdampak pada meluapnya Kali Ciliwung.
Hujan deras di Jakarta sendiri juga berkontribusi terhadap genangan air di berbagai wilayah. Kombinasi antara curah hujan tinggi dan meluapnya sungai menjadi faktor utama penyebab banjir di Jakarta.
BPBD DKI Jakarta telah dan terus melakukan berbagai upaya untuk menangani banjir, termasuk penyedotan air, pembersihan saluran air, dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Kerja sama dengan berbagai pihak juga dilakukan untuk memastikan penanganan banjir berjalan efektif dan efisien.
Meskipun sebagian besar wilayah Jakarta sudah bebas dari banjir, masih ada 85 RT yang terendam dan dua ruas jalan yang tergenang. BPBD DKI Jakarta terus memantau situasi dan melakukan upaya penanganan agar dampak banjir dapat diminimalisir.