Jemput Bola Vaksinasi HPV di Kediri: Upaya Pencegahan Kanker Serviks, Penyakit Penyebab Kematian Kedua Terbesar
Pemerintah Kota Kediri gencar lakukan jemput bola vaksinasi HPV ke sekolah-sekolah untuk cegah kanker serviks, penyakit mematikan kedua setelah kanker payudara.

Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, secara proaktif meluncurkan program vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV) dengan metode "jemput bola" ke seluruh sekolah menengah pertama (SMP) di wilayahnya. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan perlindungan dini kepada para siswi dari ancaman kanker serviks, salah satu penyakit mematikan yang masih menjadi perhatian serius di Indonesia. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan menekan angka kejadian kanker serviks.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, Moh Fajri Mubasysyir, menjelaskan bahwa vaksinasi ini difokuskan pada siswi di seluruh SMP agar mereka terhindar dari risiko kanker serviks di masa mendatang. Langkah strategis ini diambil mengingat pentingnya pencegahan sejak dini untuk melawan penyakit yang dapat berakibat fatal. Vaksinasi ini juga mencakup imunisasi Kejar HPV bagi siswa yang sebelumnya belum mendapatkan vaksinasi saat duduk di bangku kelas V SD.
Program vaksinasi HPV gratis ini diharapkan dapat mencapai target cakupan minimal 95% di Kota Kediri, selaras dengan target yang ditetapkan oleh Provinsi Jawa Timur. Dengan fasilitas ini, pemerintah berupaya memastikan setiap siswi memiliki akses terhadap perlindungan yang krusial. Upaya kolaboratif antara pemerintah dan pihak sekolah menjadi kunci keberhasilan program kesehatan masyarakat ini.
Strategi Jemput Bola untuk Capaian Optimal
Implementasi vaksinasi HPV dengan skema jemput bola ke sekolah-sekolah menjadi strategi utama Pemerintah Kota Kediri. Pendekatan ini dipilih untuk memastikan akses yang mudah dan merata bagi seluruh siswi yang menjadi target program. Petugas kesehatan mendatangi langsung lingkungan sekolah, meminimalkan hambatan bagi siswi dan orang tua untuk berpartisipasi dalam program kesehatan ini.
Moh Fajri Mubasysyir menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari imunisasi Kejar HPV, yang secara spesifik menargetkan siswi yang belum menerima vaksinasi saat masih di kelas V SD. Fokus pada kelompok usia ini sangat penting karena vaksin HPV paling efektif diberikan sebelum seseorang terpapar virus. Dengan demikian, perlindungan yang diberikan akan lebih maksimal dan jangka panjang.
Pihak Dinas Kesehatan berharap melalui upaya proaktif ini, target capaian vaksinasi HPV di Kota Kediri dapat terealisasi minimal 95%. Angka ini merupakan indikator keberhasilan program dan menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi kesehatan generasi muda. Partisipasi aktif dari seluruh pihak, termasuk sekolah dan keluarga, sangat dibutuhkan untuk mencapai target tersebut.
Urgensi Pencegahan Kanker Serviks di Indonesia
Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan urgensi pencegahan kanker serviks di tanah air. Setiap tahun, diperkirakan terdapat lebih dari 36.000 kasus kanker leher rahim baru yang terdeteksi di Indonesia, angka yang sangat mengkhawatirkan. Kanker serviks menduduki peringkat sebagai penyebab kematian kedua terbesar setelah kanker payudara, menyoroti betapa seriusnya ancaman penyakit ini bagi perempuan.
Di Kota Kediri sendiri, pada tahun 2024, tercatat sembilan kasus kanker serviks, menunjukkan bahwa ancaman ini juga nyata di tingkat lokal. Angka ini, meskipun tampak kecil, tetap menjadi perhatian serius bagi otoritas kesehatan. Pencegahan melalui vaksinasi HPV menjadi langkah krusial untuk menurunkan angka kejadian dan kematian akibat kanker serviks di masa depan.
Fajri Mubasysyir menggarisbawahi bahwa vaksinasi HPV yang diberikan secara gratis oleh pemerintah merupakan fasilitas yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para siswi. Pencegahan dini adalah kunci untuk menghindari dampak fatal dari penyakit ini. Edukasi mengenai pentingnya vaksinasi dan bahaya kanker serviks juga terus digalakkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Dukungan Penuh dari Lingkungan Sekolah
Kepala SMPN 1 Kediri, Satriyani Widyawati Rahayu, menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada Pemerintah Kota Kediri atas pelaksanaan program vaksinasi HPV di sekolahnya. Ia menyatakan kebanggaannya terhadap Pemkot Kediri yang telah memberikan fasilitas kesehatan penting ini kepada para siswi. Menurutnya, pencegahan yang lebih dini adalah langkah terbaik untuk menjaga kesehatan anak-anak.
Sebelum pelaksanaan vaksinasi, pihak sekolah telah melakukan sosialisasi intensif kepada siswi kelas IX dan meminta izin kepada orang tua atau wali murid. Proses ini penting untuk memastikan pemahaman dan persetujuan dari semua pihak terkait. Meskipun sebagian siswi sempat merasa ketakutan saat sosialisasi awal, pihak sekolah bergerak cepat untuk memberikan dukungan.
Widyawati menjelaskan bahwa sekolah mengerahkan beberapa guru dan petugas Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk melakukan pendampingan khusus. Pendampingan ini terbukti efektif dalam menenangkan siswi dan mengurangi kecemasan mereka. Kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan pihak sekolah ini menunjukkan komitmen bersama dalam menyukseskan program vaksinasi HPV demi masa depan kesehatan perempuan di Kota Kediri.