Jogja Digdaya: Aplikasi Baru DIY untuk Laporkan Bencana Sekolah
Pemda DIY luncurkan aplikasi Jogja Digdaya untuk pelaporan bencana di sekolah guna meningkatkan kecepatan dan akurasi informasi, serta mendukung kesiapsiagaan bencana di wilayah rawan bencana.

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan aplikasi Jogja Digdaya, sebuah sistem pelaporan dampak bencana berbasis digital untuk satuan pendidikan di Yogyakarta pada Rabu, 7 Mei 2024. Aplikasi ini diluncurkan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, dan diharapkan mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi siswa, guru, dan masyarakat dalam proses belajar mengajar.
Aplikasi Jogja Digdaya merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) DIY, Dinas Kominfo DIY, Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB), dan Sekretariat Bersama Satuan Pendidikan Aman Bencana (Sekber SPAB). Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menekankan pentingnya aplikasi ini dalam meningkatkan sistem pendidikan aman bencana di DIY, mengingat DIY merupakan wilayah rawan bencana.
Aplikasi ini dirancang untuk memungkinkan sekolah dan madrasah di seluruh DIY melaporkan kejadian bencana dan situasi darurat yang berdampak pada aktivitas pendidikan secara cepat dan akurat. Laporan mencakup kondisi infrastruktur, peserta didik, tenaga pendidik, dan gangguan proses pembelajaran. Sistem pelaporan real-time ini diharapkan dapat mengatasi kendala miskomunikasi data yang sering terjadi sebelumnya.
Sistem Pelaporan Bencana yang Lebih Efektif
Menurut Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, "Kami berharap aplikasi ini dapat menjadi bagian integral dari sistem pendidikan aman bencana yang mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada siswa, guru, dan masyarakat dalam menjalankan aktivitas pembelajaran sehari-hari." Beliau juga menambahkan bahwa dengan adanya sistem data kebencanaan berbasis aplikasi ini, diharapkan pihak sekolah dan pihak terkait lainnya dapat langsung mengisi data secara cepat dan akurat.
Aplikasi Jogja Digdaya memungkinkan pencatatan kerusakan ruang kelas dan peralatan pendidikan secara real-time. Data ini akan tersedia daring, sehingga para pemangku kepentingan dapat langsung memahami situasi dan kebutuhan riil di lapangan. "Mereka bisa mengetahui kebutuhan yang ada secara lebih akurat sehingga bantuan yang diberikan dapat lebih sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan," jelas Paku Alam X.
Kepala Dinas Dikpora DIY, Suhirman, menambahkan bahwa aplikasi ini bukan hanya alat pelaporan, tetapi juga sarana pemberdayaan sekolah dan komunitas dalam membangun ketangguhan lokal. Pihaknya berencana mengadakan simulasi dan pelatihan bertahap ke sekolah-sekolah, dimulai dari SMA/SMK, kemudian SMP, dan terakhir SD. Pelatihan ini akan terintegrasi dengan kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Integrasi dan Pengembangan Aplikasi Jogja Digdaya
Aplikasi Jogja Digdaya dirancang untuk terintegrasi dengan sistem informasi kebencanaan di tingkat daerah dan nasional. Integrasi ini akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas respon terhadap bencana. "Kita siap memakai aplikasi ini dan akan lakukan koordinasi dengan kabupaten/kota nantinya," ujar Suhirman.
Ke depannya, aplikasi ini akan terus dikembangkan untuk meningkatkan kemampuannya dalam mendukung kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana di sekolah-sekolah DIY. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan proses pelaporan bencana akan lebih cepat, akurat, dan terintegrasi, sehingga respon terhadap bencana dapat lebih efektif dan efisien.
Peluncuran aplikasi Jogja Digdaya menandai langkah maju dalam upaya Pemda DIY untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di sektor pendidikan. Sistem pelaporan yang terintegrasi dan real-time ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak bencana dan melindungi keselamatan siswa, guru, dan seluruh civitas akademika di DIY.