Kabar Baik Petani: Tulungagung Terima Tambahan 5 Ribu Ton Pupuk Subsidi, Amankan Masa Tanam 2025
Petani di Tulungagung kini bisa bernapas lega! Kabupaten ini mendapat tambahan alokasi pupuk subsidi sebesar 5.646 ton untuk mengamankan kebutuhan masa tanam 2025.

Kabar gembira bagi para petani di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Pemerintah pusat telah menyetujui penambahan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 5.646 ton untuk wilayah tersebut. Tambahan ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan pupuk bagi petani selama sisa masa tanam tahun 2025.
Keputusan ini diambil guna mengamankan kebutuhan pupuk pada masa tanam kedua yang sedang berlangsung dan masa tanam ketiga yang akan datang. Dengan demikian, kekhawatiran petani akan kekurangan pasokan pupuk dapat diminimalisir. Penambahan alokasi ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas produksi pangan di daerah.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Suyanto, pada Rabu lalu, menegaskan bahwa seluruh tambahan jatah telah terintegrasi dalam sistem distribusi resmi. Data kebutuhan petani telah tercatat melalui sistem elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (E-RDKK). Hal ini memastikan penyaluran pupuk akan tepat sasaran kepada para penerima yang berhak.
Rincian Tambahan Alokasi Pupuk Subsidi Tulungagung
Tambahan alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Tulungagung mencapai 5.646 ton. Rinciannya meliputi 5.000 ton pupuk urea, 1.000 ton pupuk NPK, dan 1.646 ton pupuk organik. Angka ini signifikan dalam menunjang aktivitas pertanian di salah satu lumbung padi Jawa Timur.
Sebelum adanya penambahan ini, pada awal tahun 2025, Tulungagung telah menerima jatah pupuk urea sebanyak 26.069 ton, NPK 21.276 ton, dan pupuk organik 727 ton. Penambahan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian. Ketersediaan pupuk yang memadai menjadi kunci utama dalam mencapai target produksi pertanian.
Suyanto menjelaskan bahwa tambahan ini krusial untuk memenuhi kebutuhan petani. Terutama pada masa tanam yang akan datang. Petani kini dapat lebih tenang dalam merencanakan budidaya tanaman mereka. Pemerintah daerah akan terus memantau proses distribusi pupuk subsidi ini.
Realisasi Penyaluran dan Total Alokasi Pupuk
Hingga Agustus 2025, realisasi penyaluran pupuk subsidi di Tulungagung menunjukkan progres yang bervariasi. Pupuk urea telah tersalurkan sebanyak 12.363 ton atau 42,52 persen dari alokasi awal. Sementara itu, pupuk NPK mencapai 11.058 ton atau 49,64 persen, dan pupuk organik 636 ton atau 26,08 persen.
Dengan adanya tambahan alokasi ini, total pupuk subsidi yang tersedia untuk Tulungagung pada tahun 2025 meningkat drastis. Alokasi urea kini menjadi 29.069 ton, NPK menjadi 22.276 ton, dan pupuk organik mencapai 2.373 ton. Angka ini memberikan gambaran jelas mengenai ketersediaan pupuk hingga akhir tahun.
Penyaluran pupuk dilakukan secara merata di seluruh kecamatan. Proses ini disesuaikan dengan data kebutuhan petani yang sudah terverifikasi dalam E-RDKK. Hal ini bertujuan untuk memastikan setiap petani yang berhak mendapatkan jatah pupuk sesuai dengan kebutuhannya. Pemerintah daerah berkomitmen penuh pada efektivitas distribusi.
Komitmen Pemerintah Daerah dan Imbauan untuk Petani
Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung menegaskan akan terus memantau proses distribusi pupuk subsidi. Pemantauan ini dilakukan untuk mencegah potensi penyimpangan di lapangan. Tujuannya adalah memastikan pupuk benar-benar sampai ke tangan petani yang membutuhkan. Transparansi dalam distribusi menjadi prioritas utama.
Pihak dinas juga mengimbau para petani untuk memanfaatkan pupuk subsidi secara bijak. Penggunaan pupuk harus sesuai dengan dosis anjuran teknis. Hal ini penting agar hasil produksi pertanian dapat maksimal. Pemanfaatan yang tepat akan berdampak positif pada peningkatan produktivitas lahan.
Suyanto menekankan bahwa pupuk subsidi merupakan komponen vital dalam menjaga stabilitas produksi pangan di Tulungagung. Daerah ini dikenal sebagai salah satu sentra produksi padi di Jawa Timur. Tambahan alokasi pupuk diyakini mampu menjaga target produksi gabah kering giling tetap tercapai hingga akhir tahun. Upaya ini mendukung ketahanan pangan nasional.