KAI Sumsel Kembalikan Barang Penumpang Terlupa Senilai Puluhan Juta Rupiah
Selama Angkutan Lebaran 2025, KAI Divre IV Tanjungkarang Sumsel berhasil mengamankan dan mengembalikan barang penumpang tertinggal senilai puluhan juta rupiah melalui layanan Lost and Found.

Baturaja, 11 April 2025 - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjungkarang Sumatera Selatan (Sumsel) berhasil menyelamatkan barang-barang penumpang yang tertinggal di kereta api selama periode Angkutan Lebaran Idul Fitri 2025. Total nilai barang yang berhasil diamankan dan dikembalikan kepada pemiliknya mencapai puluhan juta rupiah melalui layanan Lost and Found. Kejadian ini menunjukkan komitmen KAI dalam memberikan layanan optimal kepada para penumpang.
Manajer Humas Divre IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari, menjelaskan bahwa peningkatan jumlah penumpang selama Angkutan Lebaran juga berdampak pada peningkatan jumlah barang tertinggal. Petugas KAI di wilayah Divre IV Tanjungkarang telah bekerja keras mengamankan barang-barang tersebut. Layanan Lost and Found menjadi kunci keberhasilan dalam mengembalikan barang-barang berharga kepada pemiliknya.
Selama periode Angkutan Lebaran 2025, tercatat sembilan barang penumpang tertinggal dengan total estimasi nilai mencapai Rp28.082.000. Semua barang tersebut telah berhasil dikembalikan kepada pemiliknya masing-masing. Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas sistem Lost and Found yang diterapkan oleh KAI.
Barang Berharga Berhasil Dikembalikan
Berbagai jenis barang berharga berhasil diamankan petugas KAI, mulai dari barang elektronik seperti laptop, telepon seluler, dan kamera SLR, hingga dompet berisi uang dan identitas. Hal ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan penumpang dalam menjaga barang bawaannya selama perjalanan. Meskipun barang bawaan merupakan tanggung jawab masing-masing penumpang, KAI tetap berkomitmen memberikan layanan maksimal untuk membantu mengamankan barang-barang yang tertinggal.
"Seluruh barang yang tertinggal sudah dikembalikan kepada pemiliknya," kata Azhar Zaki Assjari. Ia juga menegaskan bahwa petugas KAI akan selalu berupaya membantu mengamankan barang tertinggal yang masih ada di atas kereta api atau stasiun.
Prosedur standar KAI dalam menangani barang tertinggal meliputi pengumuman melalui pengeras suara di stasiun dan kereta api. Jika tidak ada yang mengambil dalam jangka waktu tertentu, barang akan disimpan di Pos Pengamanan stasiun dan dilaporkan ke sistem Lost and Found.
Prosedur Pemusnahan dan Penyumbangan Barang
Azhar Zaki Assjari menjelaskan lebih lanjut mengenai prosedur pemusnahan atau penyumbangan barang yang tidak diambil pemiliknya. Barang-barang seperti makanan dan minuman yang mudah basi akan dimusnahkan setelah 1x24 jam atau 7x24 jam. Barang biasa akan dimusnahkan atau disumbangkan setelah satu bulan, sedangkan barang berharga akan ditunggu selama tiga bulan sebelum dimusnahkan atau disumbangkan.
KAI Divre IV Tanjungkarang mengimbau kepada para penumpang untuk selalu waspada dan menjaga barang bawaannya selama perjalanan. Penumpang juga disarankan untuk tidak membawa barang bawaan yang berlebihan. Sebagai alternatif, penumpang dapat memanfaatkan jasa kargo atau pengiriman paket untuk barang bawaan dalam jumlah banyak.
"Barang bawaan pelanggan merupakan tanggung jawab masing-masing. Namun demikian untuk memberikan layanan maksimal petugas KAI akan selalu berupaya membantu mengamankan barang tertinggal yang masih ada di atas kereta api atau stasiun," tegas Azhar Zaki Assjari. Imbauan ini bertujuan untuk meminimalisir kejadian barang tertinggal dan memastikan kenyamanan perjalanan para penumpang kereta api.
Keberhasilan KAI Sumsel dalam mengembalikan barang-barang penumpang tertinggal senilai puluhan juta rupiah menunjukkan komitmen perusahaan dalam memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Sistem Lost and Found yang efektif dan prosedur yang jelas menjadi kunci keberhasilan dalam menangani kasus ini.