Kalbar Aman dari Banjir, BMKG Imbau Waspada Kekeringan dan Polusi Udara
BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Kalimantan Barat aman dari banjir pada periode 11-20 Februari 2025, namun mengingatkan potensi kekeringan dan polusi udara akibat curah hujan rendah.
![Kalbar Aman dari Banjir, BMKG Imbau Waspada Kekeringan dan Polusi Udara](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191628.221-kalbar-aman-dari-banjir-bmkg-imbau-waspada-kekeringan-dan-polusi-udara-1.jpg)
Pontianak, 11 Februari 2025 - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan kabar baik bagi sebagian besar wilayah Kalimantan Barat (Kalbar). Berdasarkan prakiraan cuaca periode dasarian II (11-20 Februari 2025), potensi banjir diprediksi rendah. Hal ini disebabkan curah hujan yang diperkirakan rendah hingga menengah.
Situasi Curah Hujan di Kalbar
Kepala Stasiun Klimatologi Kalbar, Luhur Tri Uji Prayitno, menjelaskan bahwa curah hujan diperkirakan berkisar antara 20-75 mm/dasarian. "Untuk potensi banjir, sebagian besar wilayah Kalbar berada pada kategori aman, atau diprakirakan tidak terjadi banjir yang signifikan," ujarnya dalam keterangan pers di Pontianak, Selasa.
Wilayah yang diperkirakan aman dari banjir meliputi Kabupaten Sambas, Bengkayang, Landak, Sanggau, Sekadau, Melawi, Kubu Raya, Kayong Utara, Ketapang, Sintang, dan Kapuas Hulu. Meskipun demikian, BMKG tetap mengingatkan pentingnya kewaspadaan.
Ancaman Kekeringan dan Polusi Udara
Luhur menambahkan, "Kondisi curah hujan rendah diprediksi masih berlanjut pada sebagian wilayah Provinsi Kalbar. Waspadai dampak jeda hujan yang mengakibatkan berkurangnya cadangan air dan meningkatkan polusi udara." Rendahnya curah hujan berpotensi menimbulkan kekeringan dan meningkatkan risiko kebakaran hutan. Ini menjadi perhatian serius yang perlu diantisipasi.
Lebih lanjut, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memantau perkembangan informasi cuaca terkini. Langkah antisipatif perlu dilakukan untuk mengurangi dampak potensi kekeringan dan polusi udara.
Banjir Sebelumnya di Sambas
Sebelumnya, beberapa wilayah di Kalbar memang terdampak banjir, antara lain di Kabupaten Sambas. Banjir tersebut diakibatkan oleh kombinasi pasang air laut dan curah hujan tinggi. Banjir yang mulai naik sejak 18 Januari 2025 bahkan mencapai atap rumah warga di beberapa daerah, memaksa warga mengungsi dan menyebabkan sejumlah perabot dan kendaraan tenggelam. Situasi ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.
Kesimpulan
Meskipun sebagian besar wilayah Kalbar diprediksi aman dari banjir dalam periode mendatang, BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kekeringan dan peningkatan polusi udara akibat curah hujan rendah. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.