Kapal Jukung Terbakar di Sungai Musi Palembang, Empat ABK Hilang
Satu unit kapal jukung bernama Doa Ibu terbakar di Sungai Musi, Palembang, Jumat sore; tiga ABK luka bakar, empat lainnya masih hilang.

Sebuah peristiwa kebakaran kapal jukung terjadi di perairan Sungai Musi, Kota Palembang, Sumatera Selatan pada Jumat (9/5), sekitar pukul 16.30 WIB. Kapal jukung bernama Doa Ibu tersebut terbakar saat bersandar di SPBB 3-4 Ulu. Kebakaran ini mengakibatkan tiga Anak Buah Kapal (ABK) mengalami luka bakar dan empat ABK lainnya masih dinyatakan hilang hingga saat ini.
Kasat Polairud Polrestabes Palembang, AKBP Yudha Setiawan membenarkan kejadian tersebut. "Benar ada peristiwa kapal motor sungai Doa Ibu yang terbakar, pada Jumat pukul 16.30 WIB," kata AKBP Yudha Setiawan di Palembang, Jumat. Peristiwa ini langsung ditangani oleh pihak kepolisian dan Basarnas.
Berdasarkan keterangan saksi, kebakaran bermula saat salah satu ABK, bernama Ebit, menghidupkan mesin pompa air. Tindakan ini kemudian memicu ledakan yang diduga menjadi penyebab kebakaran tersebut. Kecepatan api menyebar dengan cepat sehingga mengakibatkan kerusakan yang cukup parah pada kapal jukung Doa Ibu.
Kronologi Kejadian dan Korban
Ketiga ABK yang mengalami luka bakar, yaitu Hamka (40), Reka (34), dan Hasbi (40), berhasil dievakuasi dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit AK Gani untuk mendapatkan perawatan medis. Kondisi luka bakar ketiga korban masih dalam penanganan tim medis. Sementara itu, pencarian terhadap empat ABK yang masih hilang terus dilakukan oleh tim gabungan dari Polairud Polrestabes Palembang dan Basarnas Palembang.
Tim Basarnas Palembang menerima laporan kejadian tersebut sekitar pukul 18.13 WIB, Jumat sore. Sejak saat itu, tim gabungan langsung diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dan pencarian. Puing-puing kapal terlihat berserakan di Sungai Musi kawasan Ilir Palembang.
Proses evakuasi dan pencarian masih terus berlangsung. Pihak berwenang berkomitmen untuk melakukan segala upaya untuk menemukan empat ABK yang masih hilang dan memastikan keselamatan para korban. Penyebab pasti kebakaran masih dalam tahap penyelidikan.
Upaya Pencarian dan Investigasi
Upaya pencarian terhadap empat ABK yang hilang melibatkan berbagai pihak, termasuk tim penyelam dari Basarnas. Tim gabungan juga menggunakan peralatan canggih untuk mempermudah proses pencarian di perairan Sungai Musi. Sungai Musi yang cukup luas dan arus yang cukup deras menjadi tantangan tersendiri dalam proses pencarian ini.
Selain pencarian, pihak kepolisian juga melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. Hasil penyelidikan akan menentukan langkah selanjutnya dalam penanganan kasus ini. Apakah ada kelalaian atau faktor lain yang menyebabkan terjadinya kebakaran tersebut.
Proses investigasi melibatkan pemeriksaan saksi-saksi dan pengumpulan bukti-bukti di lokasi kejadian. Hasil investigasi diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang penyebab kebakaran dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Keselamatan pelayaran di Sungai Musi menjadi prioritas utama.
Kondisi Sungai Musi Pasca-Kejadian
Setelah kejadian kebakaran, kondisi Sungai Musi di sekitar lokasi kejadian terlihat cukup berantakan. Puing-puing kapal berserakan di permukaan air. Pihak berwenang telah melakukan upaya pembersihan untuk meminimalisir dampak lingkungan dari kejadian ini. Kebersihan Sungai Musi sangat penting untuk menjaga ekosistem dan aktivitas masyarakat di sekitarnya.
Kejadian ini menjadi perhatian masyarakat Palembang. Banyak warga yang turut prihatin atas musibah yang menimpa para ABK. Semoga para ABK yang masih hilang segera ditemukan dan mendapatkan pertolongan.
Kejadian kebakaran kapal jukung di Sungai Musi ini menjadi pengingat penting akan keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan. Pentingnya pengecekan rutin terhadap kondisi kapal dan peralatan serta pelatihan keselamatan bagi para ABK perlu terus ditingkatkan.