Kapolda Bali Perintahkan Tindakan Tegas terhadap Premanisme
Kapolda Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya, menginstruksikan penindakan tegas terhadap segala bentuk premanisme di Bali untuk melindungi masyarakat dan sektor pariwisata.

Denpasar, 5 Mei 2024 - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali, Inspektur Jenderal Polisi Daniel Adityajaya, memberikan instruksi tegas kepada seluruh jajarannya untuk memberantas praktik premanisme di Bali. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Kapolda Bali saat memimpin apel pagi di Mapolda Bali pada Senin, 5 Mei 2024, yang dihadiri oleh Wakapolda Bali, Pejabat Utama (PJU) Polda Bali, dan seluruh personel Polda Bali.
Dalam arahannya, Kapolda Bali menekankan bahwa premanisme merupakan tindakan melawan hukum, baik yang dilakukan secara perorangan maupun kelompok. Ia menegaskan bahwa Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memiliki kewenangan dan mandat berdasarkan undang-undang untuk menindak tegas segala bentuk tindak pidana, termasuk premanisme. Tindakan tegas ini penting untuk melindungi masyarakat Bali dan keberlangsungan sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.
Kapolda Bali juga menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak negatif premanisme terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat. Ia berharap dengan tindakan tegas ini, citra Bali sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman dapat tetap terjaga. Hal ini sejalan dengan tugas pokok Polri untuk melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat.
Penindakan Tegas Tanpa Kompromi
Kapolda Bali memerintahkan seluruh anggotanya untuk tidak ragu-ragu dalam menegakkan hukum. "Kita sebagai anggota Polri tidak boleh ragu untuk bertindak menegakkan hukum. Selain itu, lakukan tindakan tegas terhadap tindak kejahatan lainnya," tegas Kapolda Bali. Instruksi ini menekankan komitmen Polri dalam memberantas premanisme dan menciptakan rasa aman di tengah masyarakat.
Lebih lanjut, Kapolda Bali menjelaskan bahwa tindakan tegas tersebut merupakan bagian dari upaya Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Langkah ini diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku premanisme dan mencegah terjadinya tindakan serupa di masa mendatang. Polri berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari ancaman kejahatan dan gangguan keamanan lainnya.
Kapolda Bali juga menekankan pentingnya koordinasi dan kerjasama antar instansi terkait dalam upaya pemberantasan premanisme. Kerjasama yang solid dan terintegrasi sangat diperlukan untuk menciptakan sinergi yang efektif dalam penegakan hukum.
Kritik Masyarakat sebagai Evaluasi Kinerja
Kapolda Bali mengakui bahwa institusi Polri seringkali menerima kritik dan persepsi negatif dari masyarakat, meskipun telah menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Namun, ia memandang kritik tersebut sebagai bentuk evaluasi yang berharga untuk meningkatkan kinerja kepolisian ke depannya.
“Jadikan kritik dan hujatan sebagai bahan evaluasi untuk bekerja kedepannya,” kata Kapolda Bali. Sikap terbuka dan responsif terhadap kritik masyarakat ini menunjukkan komitmen Polri untuk terus berbenah dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Kapolda Bali berharap dengan adanya tindakan tegas terhadap premanisme dan sikap terbuka terhadap kritik masyarakat, Polri dapat semakin dipercaya dan mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Bali.
Dengan adanya langkah-langkah tersebut, diharapkan Bali dapat tetap menjadi destinasi wisata yang aman dan nyaman bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Polri berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat.