Keamanan Pangan Kalsel: Jaminan Konsumsi Bebas Pencemaran
Kepala DPKP Kalsel, Syamsir Rahman, menekankan pentingnya keamanan pangan bebas dari pencemaran biologi, kimia, dan benda asing, serta menjelaskan upaya Kalsel dalam menjamin keamanan pangan sesuai UU No. 18 Tahun 2012 dan UU No. 23 Tahun 2014.

Banjarmasin, 18 Februari 2025 - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalimantan Selatan (Kalsel), Syamsir Rahman, menyatakan bahwa keamanan pangan menjadi prioritas utama. Konsumsi pangan harus terjamin bebas dari berbagai pencemaran, baik biologi, kimia, maupun benda asing. Hal ini penting untuk menjamin kesehatan masyarakat dan sesuai dengan norma agama serta budaya masyarakat Kalimantan Selatan.
Upaya Kalsel Jamin Keamanan Pangan
Syamsir Rahman menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menjamin keamanan pangan, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. DPKP Kalsel, bersama pemerintah kabupaten/kota, bertindak sebagai Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP). OKKP bertanggung jawab untuk mengawasi dan menjamin keamanan pangan segar di seluruh wilayah Kalimantan Selatan. Upaya ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
Sosialisasi Kelembagaan Keamanan dan Mutu Pangan Segar asal tumbuhan tahun 2025 yang diadakan di Banjarmasin pada Selasa lalu merupakan salah satu bukti komitmen Kalsel. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petugas keamanan pangan di seluruh daerah. Para petugas diberikan pengetahuan terkini tentang standar keamanan pangan dan cara mensosialisasikannya kepada masyarakat.
Dalam sosialisasi tersebut, dibahas pula standar yang harus dipenuhi oleh lembaga sertifikasi di kabupaten/kota. Hal ini penting untuk memastikan konsistensi dan kualitas pengawasan keamanan pangan di seluruh wilayah Kalimantan Selatan.
Pengawasan dan Pengujian Produk Pangan
Syamsir Rahman menekankan pentingnya pengawasan dan pengujian produk pangan. Petugas pengawas dan pengambil contoh memiliki peran krusial dalam memastikan produk pangan yang diuji mencerminkan kondisi sebenarnya di pasaran. Proses pengujian yang akurat dan teliti sangat penting untuk menjamin keamanan pangan bagi masyarakat.
Sebagai contoh, beliau menjelaskan penanganan isu Anggur Muscat yang sempat beredar di Indonesia. Pengujian cepat yang dilakukan di beberapa kabupaten/kota di Kalsel menemukan beberapa produk yang terindikasi positif mengandung zat tertentu. Namun, berdasarkan rilis Badan Pangan Nasional dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada November 2024, jumlah kandungan zat tersebut masih jauh di bawah batas maksimum residu yang telah ditetapkan.
Peningkatan Kapasitas Petugas dan Kesadaran Masyarakat
Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petugas dalam menjamin keamanan pangan. Dengan demikian, masyarakat Kalimantan Selatan dapat lebih percaya diri mengkonsumsi produk pangan yang aman dan berkualitas. Peningkatan kapasitas petugas ini merupakan investasi jangka panjang untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Selain itu, sosialisasi juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan pangan. Masyarakat diharapkan lebih teliti dalam memilih dan mengonsumsi produk pangan, serta melaporkan jika menemukan produk yang mencurigakan. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam menjaga keamanan pangan bersama.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan pangan dan melindungi kesehatan masyarakatnya. Keamanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.