Kebakaran Kemayoran: Pemkot Jakpus Dirikan Tenda Pengungsian
Kebakaran hebat di Kemayoran, Jakarta Pusat, menghanguskan 500 lebih rumah, membuat Pemkot Jakpus mendirikan tenda pengungsian untuk para korban, sembari menunggu penyelidikan penyebab kebakaran.

Kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 21 Januari 2024. Peristiwa ini mengakibatkan lebih dari 500 rumah hangus terbakar dan ratusan warga kehilangan tempat tinggal. Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) bergerak cepat dengan mendirikan tenda-tenda pengungsian darurat bagi para korban.
Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin, menyatakan Pemkot Jakpus tengah menyiapkan berbagai bentuk pelayanan bagi para pengungsi. Petugas gabungan dari TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Suku Dinas Sosial (Sudinsos), dan instansi terkait lainnya bahu-membahu membangun tenda-tenda pengungsian di sekitar lokasi kebakaran.
Meskipun belum dapat dipastikan berapa lama tenda-tenda pengungsian akan beroperasi, Arifin memastikan para korban akan mendapatkan tempat berteduh sementara. "Sekarang sedang disiapkan, sedang dibangun. Mereka akan ditempatkan semua di tenda-tenda pengungsian. Terkait dengan berapa lama waktu untuk pengungsian nanti kita sesuaikan dengan kebutuhan," ujar Arifin.
Pemkot Jakpus memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi, terutama makanan. "Yang utama urusan masalah makan. Jadi untuk makan pagi, siang dan malam sudah kami siapkan," tambah Arifin. Langkah cepat ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani dampak kebakaran dan memberikan bantuan yang dibutuhkan para korban.
Sementara itu, pihak kepolisian juga tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran. Polres Metro Jakarta Pusat telah meminta keterangan dari empat saksi. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengungkapkan bahwa salah satu saksi mencium bau kabel terbakar sesaat sebelum api membesar. Berdasarkan keterangan saksi, api diduga berasal dari plafon rumah kontrakan di RT 02/04, Kelurahan Kebon Kosong.
Untuk memastikan penyebab pasti kebakaran, Tim Puslabfor Polri akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hasil penyelidikan ini sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Proses investigasi melibatkan pengumpulan bukti dan analisa mendalam guna mengungkap penyebab pasti kebakaran.
Kejadian kebakaran ini menyoroti pentingnya kesadaran akan keselamatan kebakaran di lingkungan padat penduduk. Langkah-langkah pencegahan dan edukasi masyarakat perlu ditingkatkan untuk meminimalkan risiko kebakaran serupa. Pemkot Jakpus dan pihak terkait lainnya diharapkan terus memberikan dukungan dan bantuan kepada para korban hingga mereka dapat kembali membangun kehidupan mereka.