Korban Kebakaran Kemayoran Mencari Sisa Barang Berharga
Warga Kemayoran mengais barang bekas dari sisa kebakaran yang menghanguskan ratusan rumah, sementara pemerintah setempat mendirikan tenda pengungsian dan memberikan bantuan.

Kebakaran hebat yang melanda permukiman padat penduduk di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa dini hari, menyisakan duka mendalam bagi ratusan warga. Peristiwa yang menghanguskan lebih dari 500 rumah tersebut, kini menyisakan pemandangan pilu: warga mengais sisa-sisa barang berharga di antara puing-puing bangunan yang hangus terbakar.
Akibat peristiwa nahas tersebut, banyak warga kehilangan hampir seluruh harta benda. Adin, salah satu korban kebakaran, menceritakan kepiluannya. "Semuanya hangus, tinggal ini saja (sisa kebakaran) yang bisa dijual," ujarnya, sembari menunjukkan potongan besi dan seng yang berhasil ia kumpulkan. Ia hanya berhasil menyelamatkan sepeda motornya.
Nasib serupa dialami Karim yang tengah mencari tiga cincin emasnya di tengah tumpukan abu. "Sedang mencari cincin. Semoga masih ada rezeki," harapnya lirih. Kisah Adin dan Karim mewakili ratusan warga lainnya yang terlihat sibuk mencari barang-barang yang masih dapat dimanfaatkan, seperti besi, tembaga, dan perabotan yang masih bisa dijual.
Situasi ini dimanfaatkan oleh para pengepul barang bekas yang berdatangan untuk membeli barang-barang sisa kebakaran dari para korban. Mereka tampak membeli berbagai puing-puing yang masih memiliki nilai jual. Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat bergerak cepat merespon kejadian ini dengan mendirikan sejumlah tenda pengungsian bagi para korban.
Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin, menyatakan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan berbagai bentuk pelayanan bagi para korban. Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Sudinsos, dan instansi terkait lainnya bekerja sama mendirikan tenda darurat di ruas jalan sekitar lokasi kebakaran. Meskipun belum dapat memastikan durasi penampungan di tenda pengungsian, Arifin menegaskan bahwa untuk sementara, para korban dapat berteduh dan mendapatkan bantuan.
Kebakaran Kemayoran menyoroti pentingnya kesadaran akan risiko kebakaran di permukiman padat penduduk dan perlunya langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif. Peristiwa ini juga menjadi bukti pentingnya gotong royong dan solidaritas sosial dalam menghadapi musibah.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya persiapan menghadapi bencana. Masyarakat perlu memiliki rencana evakuasi dan menyimpan dokumen penting di tempat yang aman. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali.