Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
logo
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
    • Ngakak
    • Merdeka
LIVE
  • Auto
  • Dark Mode
  • Light Mode
  • Hot News
  • Artis
  • Sains
  • Inspira
  • Sehat
  • Otomotif
  • Lifestyle
  • Sejarah
  • Travel
  • Sepakbola
  • Sport
  • Lainnya
HEADLINE HARI INI
  1. Hot News

Kedermawanan Indonesia Anjlok ke Peringkat 21 World Giving Report 2025: Terungkap Peran Metodologi Baru

Peringkat kedermawanan Indonesia turun drastis di World Giving Report 2025. Temukan mengapa perubahan metodologi dan kepercayaan publik menjadi kunci dalam fenomena kedermawanan Indonesia ini.

Sabtu, 02 Agu 2025 11:54:00
konten ai
Copied!
Kedermawanan Indonesia Anjlok ke Peringkat 21 World Giving Report 2025: Terungkap Peran Metodologi Baru
Peringkat kedermawanan Indonesia turun drastis di World Giving Report 2025. Temukan mengapa perubahan metodologi dan kepercayaan publik menjadi kunci dalam fenomena kedermawanan Indonesia ini. (©Planet Merdeka)
ADVERTISEMENT

Laporan World Giving Report (WGR) 2025 menempatkan Indonesia pada posisi ke-21 dari 101 negara yang disurvei, sebuah penurunan signifikan dibandingkan peringkat sebelumnya. Hasil ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Indonesia kerap dikenal sebagai salah satu negara paling dermawan di dunia.

Menanggapi penurunan peringkat kedermawanan Indonesia ini, peneliti filantropi dari Public Interest Research and Advocacy Center (PIRAC), Hamid Abidin, memberikan pandangannya. Menurutnya, perubahan metodologi yang digunakan dalam WGR 2025 menjadi faktor utama di balik pergeseran posisi tersebut. Metodologi baru ini lebih terperinci dan inklusif, mencakup aspek nilai donasi terhadap pendapatan serta keragaman jalur pemberian.

Hamid Abidin menjelaskan bahwa pendekatan yang lebih mendalam ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang kedermawanan global. Perubahan ini juga memengaruhi peringkat negara-negara yang sebelumnya menduduki posisi teratas dalam World Giving Index (WGI), yang lebih mengandalkan frekuensi aktivitas memberi. Nigeria kini menduduki peringkat pertama, diikuti Mesir dan China.

Perubahan Metodologi dan Dampaknya pada Peringkat Global

World Giving Report 2025 memperkenalkan metodologi yang berbeda secara fundamental dari World Giving Index sebelumnya. Jika WGI fokus pada seberapa sering individu melakukan tindakan memberi, WGR 2025 memperhitungkan aspek yang lebih mendalam seperti proporsi donasi terhadap pendapatan serta variasi cara seseorang menyumbang. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang skala dan dampak kedermawanan di setiap negara.

Hamid Abidin menekankan bahwa meskipun peringkat kedermawanan Indonesia turun, hal ini tidak berarti tingkat kedermawanan masyarakat menurun secara absolut. Indonesia tetap menunjukkan tingkat kedermawanan yang tinggi secara global. Namun, negara-negara seperti Nigeria, Mesir, dan China kini menempati tiga urutan teratas karena proporsi pendapatan donasi mereka yang lebih besar, sesuai dengan fokus metodologi baru WGR 2025.

Pergeseran ini mengindikasikan bahwa negara-negara dengan struktur ekonomi dan budaya filantropi yang memungkinkan donasi dalam proporsi signifikan dari pendapatan, cenderung mendapatkan peringkat lebih tinggi. Hal ini menyoroti pentingnya tidak hanya frekuensi memberi, tetapi juga nilai dan dampak dari setiap sumbangan yang diberikan oleh masyarakat.

Peran Kepercayaan Publik dan Dukungan Pemerintah dalam Filantropi

Faktor kunci lain yang disoroti Hamid Abidin adalah tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga amal atau filantropi. Ia menjelaskan bahwa tingkat kepercayaan yang tinggi sangat berkorelasi dengan budaya menyumbang yang kuat. Masyarakat cenderung lebih partisipatif dan memberikan donasi dalam jumlah yang lebih besar jika mereka memercayai integritas dan efektivitas lembaga filantropi di negaranya.

Tren ini juga tergambar jelas dalam data WGR 2025, di mana negara-negara dengan tingkat kepercayaan tinggi pada organisasi amal atau filantropi, terutama di wilayah Afrika dan Asia, menunjukkan partisipasi dan jumlah donasi yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa transparansi, akuntabilitas, dan dampak nyata dari kegiatan filantropi sangat penting dalam membangun motivasi masyarakat untuk berbagi.

Lebih lanjut, Hamid Abidin mengingatkan tentang urgensi kebijakan dan dukungan pemerintah dalam membangun ekosistem filantropi yang berkelanjutan. Insentif, kampanye publik, serta regulasi yang mempermudah dan memfasilitasi kegiatan filantropi dapat memperkuat motivasi dan norma sosial tentang berbagi. Dukungan pemerintah akan mendorong budaya filantropi yang strategis dan berdampak positif pada pembangunan sosial.

Secara global, Indonesia tetap menjadi contoh inspiratif bagaimana negara berkembang dapat memadukan tradisi sosial dengan modernisasi untuk meningkatkan kedermawanan yang berkelanjutan. Filantropi memainkan peran vital dalam pembangunan sosial di tengah tantangan ekonomi dan perubahan sosial yang dinamis, dan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak akan semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dermawan.

Share
Copied!

Share

Better experience in portrait mode.
Image Saved!
Berita Terbaru
  • Bikin Fans Histeris, Chenle NCT Ungkap Syarat Kembali ke Jakarta: Konser Solo!
  • Tahukah Anda? FFI Bentuk Operator Liga Profesional, PFL 2 Siap Jadi Kawah Candradimuka Talenta Futsal Indonesia
  • Fakta Unik: Mantan Jubir KPK Johan Budi Kini Resmi Jadi Komisaris Transjakarta
  • Terungkap! Bantuan Pangan Bulog Tak Sentuh Pelaku Judi Online, Begini Cara Bulog Pastikan Tepat Sasaran
  • Tersangka Kelima Kasus Korupsi Masker COVID-19 Ditahan, Siapa Sosok di Balik Skandal Rp1,58 Miliar?
  • budaya berbagi
  • donasi
  • filantropi
  • hamid abidin
  • kebijakan pemerintah
  • kedermawanan indonesia
  • konten ai
  • organisasi amal
  • peringkat dunia
  • pirac
  • #planetantara
  • world giving report
Copied!
Artikel ini ditulis oleh
Redaksi Merdeka
Editor Redaksi Merdeka
R
Reporter
  • Redaksi Merdeka
Disclaimer

Artikel ini ditulis ulang menggunakan artificial intelligence (AI). Jika ada kesalahan dalam konten, mohon laporkan ke redaksi.

Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

ADVERTISEMENT
Topik Populer

Topik Populer

  • Viral
  • Timnas
  • Prabowo Subianto
  • Piala AFF 2024
  • PPN 12 persen
  • Irish Bela
Rekomendasi
  • anggaran kesehatan

    Sri Mulyani Janjikan Konsistensi, Tahukah Anda Berapa Persen Anggaran Kesehatan APBN Dialokasikan?

    2 Agu 2025
  • bangka belitung

    Fakta Unik: Diperkimhub Bangka Tengah Bangun 70 Rumah Swadaya, Wujudkan Kawasan Bebas Kumuh

    2 Agu 2025
  • airlangga hartarto

    Fakta Menarik: Sri Mulyani Sambut Pejabat AS, Bahas Kemudahan Iklim Investasi RI dan Deregulasi

    2 Agu 2025
  • bali

    Fakta Menarik: Presiden ke-5 RI Megawati PDIP Hadiri Penutupan Kongres ke-6 di Bali

    2 Agu 2025
  • berita aceh

    Beras Jadi Pemicu Utama Inflasi Aceh Juli 2025, Capai 0,68 Persen!

    2 Agu 2025
ADVERTISEMENT
Berita Terpopuler

Berita Terpopuler

  • Viral Minta Rp100 Ribu, Juru Parkir Liar Tanah Abang Ditangkap Polisi

    hukum 30 Jul 2025
  • Kurang dari 24 Jam! Polisi Tangkap Dua Pencuri Tas Kereta di Tambora, Korban Rugi Rp10 Juta

    cctv 29 Jul 2025
  • Galon Air Mineral Penyok, Apakah Aman Dikonsumsi? Ini Kata Ahli!

    Air Mineral 19 Mei 2025
  • Viral! Satpol PP Bali Panggil Penari Joget Erotis Gek Wik Usai Videonya Gegerkan Medsos

    dinas kebudayaan bali 19 Mei 2025
  • Heboh! Perpisahan Siswa SMAN 1 Sungai Tabuk di Kelab Malam, Disdikbud Kalsel Turun Tangan

    aturan sekolah 16 Mei 2025
logo
Kontak Tentang Kami Redaksi Pedoman Media Siber Metodologi Riset Workstation Disclaimer Syarat & Ketentuan Privacy Kode Etik Sitemap
  • Kapanlagi.com
  • Otosia
  • Liputan6
  • Fimela
  • Bola.net
  • Brilio
  • Bola.com
  • Merdeka
Connect with us

Copyright © 2025 merdeka.com KLY KapanLagi Youniverse All Right Reserved.