KEK Industri Hilirisasi Terpadu Bulungan: Proyek Rp504 Triliun untuk Dongkrak Ekonomi Kaltara
Pemerintah siapkan KEK Industri Hilirisasi Terpadu Bulungan di Kaltara seluas 11.696,53 hektare dengan proyeksi investasi Rp504 triliun dan serapan tenaga kerja hingga 140.796 orang, diharapkan mampu mendongkrak perekonomian Kaltara.

Pemerintah Indonesia tengah mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri Hilirisasi Terpadu Bulungan (Mangkupadi) di Kalimantan Utara, seluas 11.696,53 hektare (9.544,84 hektare darat dan 2.151,69 hektare laut). KEK ini diharapkan menjadi penggerak utama perekonomian Kalimantan Utara, khususnya Kabupaten Bulungan. Proyek ini diusulkan oleh investor di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi dan saat ini tengah dalam proses pembuatan dasar hukumnya.
KEK Mangkupadi direncanakan akan menyerap investasi hingga Rp504 triliun, terdiri dari Rp490 triliun dari pelaku usaha dan Rp14 triliun dari badan usaha. Investor utama adalah PT. Kalimantan Aluminium, yang sedang membangun smelter aluminium berkapasitas 500.000 ton di KIHI Tanah Kuning-Mangkupadi. Proyek ini diproyeksikan mampu menciptakan lapangan kerja bagi 140.796 orang, terdiri dari 128.274 tenaga kerja langsung dan 12.500 tenaga kerja tidak langsung.
Kehadiran KEK Mangkupadi diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bulungan dan Provinsi Kalimantan Utara rata-rata sebesar Rp42 triliun per tahun. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan pangsa ekonomi Kalimantan Utara di tingkat regional Kalimantan, yang saat ini masih relatif kecil, hanya mencapai 0,31 persen dari total andil Pulau Kalimantan pada 2024.
Potensi Besar KEK Mangkupadi untuk Kaltara
KEK Mangkupadi dirancang untuk mencakup kegiatan produksi dan pengolahan, logistik dan distribusi, serta pengembangan energi. Dengan luas lahan mencapai 11.696,53 hektare, 7.880,75 hektare atau 67,37 persen di antaranya telah berstatus Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB). Hal ini menunjukkan kesiapan lahan yang memadai untuk menunjang pengembangan KEK ini.
Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kemenko Perekonomian RI, Elen Setiadi, menyatakan bahwa KEK Mangkupadi berpotensi mempercepat peningkatan pangsa ekonomi Kaltara di tingkat regional Kalimantan. Saat ini, Kalimantan Timur masih mendominasi dengan share tertinggi yaitu 3,24 persen, diikuti Kalimantan Barat 0,74 persen, Kalimantan Selatan 0,73 persen, dan Kalimantan Tengah 0,50 persen. KEK Mangkupadi diharapkan dapat mengubah peta ekonomi regional Kalimantan.
Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang, menyambut baik rencana pembangunan KEK Mangkupadi. Ia melihat potensi besar KEK ini dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kaltara melalui pengembangan berbagai sektor, seperti industri agro, pengolahan hasil laut, logistik, dan energi terbarukan. Potensi unggulan KIHI di Tanah Kuning-Mangkupadi kini menjadi perhatian nasional bahkan global.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltara, Hasiando G Manik, menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kaltara masih di bawah rata-rata nasional. Oleh karena itu, upaya untuk menarik investasi, seperti pembangunan KEK Mangkupadi, sangat relevan. Kontribusi sektor konstruksi terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltara juga signifikan dalam dua tahun terakhir, terutama didorong oleh aktivitas di kawasan KIHI.
Target dan Dampak Ekonomi
Pemerintah menargetkan KEK Mangkupadi dapat menyerap tenaga kerja hingga 140.796 orang. Hal ini akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pengurangan angka pengangguran di Kaltara. Selain itu, peningkatan PDRB yang signifikan juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltara.
Dengan investasi yang besar dan potensi penyerapan tenaga kerja yang tinggi, KEK Mangkupadi diharapkan dapat menjadi motor penggerak perekonomian Kaltara dan meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Keberhasilan proyek ini akan menjadi contoh sukses bagi pengembangan kawasan ekonomi khusus di Indonesia.
Proses pengusulan KEK Bulungan (Mangkupadi) saat ini sedang berjalan sesuai mekanisme yang berlaku. Optimisme tinggi ditunjukkan oleh berbagai pihak terkait atas potensi KEK ini dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kaltara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Kehadiran KEK ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dan signifikan bagi perekonomian Kaltara.