Kekerasan terhadap Jurnalis di Pidie Jaya: Pemkab Minta Tak Terulang
Penjabat Bupati Pidie Jaya, Aceh, mengecam kekerasan terhadap jurnalis Ismed dan meminta agar kejadian serupa tidak terulang, seraya mendorong proses hukum dan perdamaian sesuai adat Aceh.
Seorang kontributor CNN TV, Ismed, menjadi korban kekerasan di Pidie Jaya, Aceh, pada Jumat (24/1). Kejadian ini membuat Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya angkat bicara. Mereka berharap insiden ini tidak terulang kembali dan menekankan pentingnya kebebasan pers.
Penjabat Bupati Pidie Jaya, Dr. H. Teuku Ahmad Dadek, menyatakan keprihatinannya atas kejadian yang menimpa Ismed. Ia menegaskan, "Kekerasan terhadap jurnalis tidak boleh terulang di wilayah Pidie Jaya. Pers adalah pengawas sekaligus sumber inspirasi bagi perubahan dan pembangunan yang lebih baik." Pernyataan ini disampaikan melalui keterangan resmi yang diterima ANTARA pada Senin (28/1).
Pelaku kekerasan, Keuchik Cot Setui (Iskandar), telah dipanggil pihak Polres Pidie Jaya untuk menjalani proses hukum. Bupati Dadek juga telah berkomunikasi langsung dengan Iskandar, mendesaknya untuk kooperatif dalam proses hukum yang sedang berjalan. Meskipun demikian, Bupati Dadek juga menyinggung kemungkinan penyelesaian melalui jalur perdamaian sesuai dengan adat dan budaya Aceh.
Bupati Dadek juga menghubungi Ismed untuk memastikan kondisinya. Ia menyampaikan simpati dan harapan agar Ismed tetap semangat menjalankan tugas jurnalistik. Ia menambahkan, tindakan kekerasan terhadap jurnalis mencoreng nilai-nilai demokrasi dan kebebasan pers.
Peristiwa ini menjadi sorotan karena mempertanyakan komitmen terhadap kebebasan pers di Pidie Jaya. Bupati Dadek menekankan pentingnya peran pers dalam pembangunan daerah, khususnya penyediaan informasi yang akurat dan kritis. Ia pun mengajak semua elemen masyarakat untuk menjunjung tinggi etika dan nilai kemanusiaan.
Lebih lanjut, Bupati Dadek menjelaskan bahwa berita yang dibuat jurnalis idealnya berimbang dan objektif. Kekerasan, menurutnya, bukan solusi dan hanya akan memperkeruh situasi. Ia berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk menghormati profesi jurnalis dan menghargai kerja jurnalistik.
Langkah Bupati Dadek untuk menghubungi korban dan pelaku, serta mendorong proses hukum dan perdamaian, menunjukkan upaya pemerintah daerah untuk merespon insiden ini secara komprehensif. Harapannya, kejadian serupa tidak akan terulang di masa mendatang, dan kebebasan pers di Pidie Jaya dapat terus terjaga.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya perlindungan terhadap jurnalis dan penegakan hukum atas tindakan kekerasan terhadap mereka. Peran pers sebagai pilar demokrasi harus dihargai dan dilindungi, agar mereka dapat menjalankan tugasnya secara profesional dan aman.