Kemenag Belitung Ajak Rayakan Idul Fitri 1446 H dengan Sederhana
Kemenag Belitung mengajak umat Muslim merayakan Idul Fitri 1446 H secara sederhana, fokus pada esensi kemenangan dan silaturahmi, bukan kemewahan.

Tanjungpandan, 28 Maret 2025 - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Belitung mengajak umat Islam di wilayah tersebut untuk merayakan Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi dengan penuh kesederhanaan. Ajakan ini disampaikan Plt. Kepala Kantor Kemenag Belitung, Suyanto, pada Jumat, 28 Maret 2025 di Tanjungpandan. Hal ini bertujuan untuk mengembalikan makna Idul Fitri sebagai hari kemenangan yang sesungguhnya, bukan sekadar perayaan mewah.
Suyanto menekankan pentingnya menjaga esensi Idul Fitri sebagai hari kemenangan setelah berjuang melawan hawa nafsu selama bulan Ramadan. Menurutnya, keberhasilan meraih kemenangan di Idul Fitri bukan diukur dari kemewahan materi, melainkan dari kebersamaan, silaturahmi, dan rasa syukur yang mendalam kepada Allah SWT. "Merayakan Idul Fitri dengan sederhana bertujuan menjaga esensi dan makna Idul Fitri yakni sebagai hari kemenangan bagi umat Islam setelah satu bulan penuh berpuasa melawan hawa nafsu," jelas Suyanto.
Lebih lanjut, Suyanto mengajak umat Islam untuk fokus pada ibadah pasca Ramadan, seperti menunaikan shalat Idul Fitri, memperbanyak doa dan zikir sebagai wujud syukur. Momentum Idul Fitri juga diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi dengan keluarga dan tetangga. Bagi keluarga yang jauh, komunikasi virtual tetap dianjurkan agar silaturahmi tetap terjaga. "Kalau keluarga jauh tetap diusahakan berkomunikasi secara virtual sehingga tali silaturahmi tidak terputus," imbuhnya.
Merayakan Idul Fitri dengan Bijak dan Sederhana
Kemenag Belitung juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam mempersiapkan hidangan Idul Fitri. Cukup dengan hidangan sederhana yang dapat dinikmati bersama keluarga, tanpa perlu berlebihan atau bermewah-mewah. Pemborosan perlu dihindari, dan masyarakat diharap berbelanja secukupnya dan cerdas, tidak terpengaruh tren atau gengsi semata. "Hindari pemborosan, berbelanjalah secukupnya dan bijak tidak perlu membeli barang-barang yang tidak diperlukan hanya karena mengikuti tren atau gengsi," pesan Suyanto.
Dengan merayakan Idul Fitri secara sederhana, umat Islam diharapkan dapat lebih fokus pada makna Idul Fitri yang hakiki. Makna tersebut meliputi kemenangan melawan hawa nafsu, berbagi kebahagiaan, dan mempererat tali persaudaraan. Suyanto mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kesederhanaan dalam perayaan Idul Fitri. "Mari kita bersama-sama menjaga kesederhanaan, tidak perlu melakukan perayaan besar-besaran, namun cukup gunakan momen bersama keluarga dan mempererat tali silaturahmi dengan sesama," tutupnya.
Ajakan ini sejalan dengan anjuran pemerintah untuk selalu bijak dalam mengatur keuangan dan menghindari pemborosan. Dengan demikian, perayaan Idul Fitri dapat dirayakan dengan khidmat dan penuh makna, sesuai dengan nilai-nilai Islam yang mengajarkan kesederhanaan dan kepedulian.
Melalui kampanye ini, Kemenag Belitung berharap masyarakat dapat memahami esensi Idul Fitri yang sebenarnya dan merayakannya dengan penuh hikmah dan kebersamaan.
Imbauan untuk Silaturahmi dan Berbagi
Selain mengajak untuk merayakan Idul Fitri dengan sederhana, Kemenag Belitung juga menekankan pentingnya silaturahmi dan berbagi kepada sesama. Momentum Idul Fitri merupakan waktu yang tepat untuk mempererat tali persaudaraan dan saling membantu antar sesama, terutama mereka yang membutuhkan.
Dengan saling berbagi dan membantu, diharapkan dapat tercipta suasana Idul Fitri yang lebih penuh makna dan berkah. Hal ini juga sejalan dengan nilai-nilai keagamaan yang menekankan pentingnya kepedulian sosial dan kebersamaan.
Kemenag Belitung berharap, melalui ajakan ini, masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan penuh kegembiraan, kedamaian, dan makna spiritual yang mendalam.