Kemendag dan Kemenhub Koordinasi: Pastikan Kelancaran Distribusi Barang saat Lebaran 2025
Kementerian Perdagangan dan Perhubungan berkoordinasi untuk menjamin kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok, ekspor, dan strategis selama periode Lebaran 2025, sekaligus menekan angka kecelakaan lalu lintas.

Jakarta, 3 Maret 2024 (ANTARA) - Menjelang Lebaran 2025, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara aktif berkoordinasi untuk memastikan kelancaran distribusi barang, khususnya barang kebutuhan pokok, barang ekspor, dan barang strategis lainnya. Koordinasi ini dilakukan untuk mencegah hambatan distribusi selama periode pembatasan angkutan barang Lebaran.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan, "Kementerian Perdagangan melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait kebijakan pembatasan angkutan jalan agar tetap dapat dikecualikan untuk muatan barang kebutuhan pokok, barang tujuan ekspor, dan barang kebutuhan strategis lainnya pada masa Lebaran." Langkah ini memastikan ketersediaan barang penting bagi masyarakat selama periode mudik Lebaran.
Koordinasi tidak hanya terfokus pada Kemenhub. Kemendag juga melibatkan Kementerian Dalam Negeri, pemerintah daerah, Badan Pusat Statistik, dan kementerian/lembaga lain. Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dilaksanakan mingguan menjadi wadah penting dalam upaya ini. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan barang selama periode Lebaran.
Koordinasi Antar Kementerian dan Manajemen Impor
Selain koordinasi antar kementerian, pemerintah juga menerapkan manajemen impor yang ketat. Kemendag memastikan ketepatan waktu dan jumlah komoditas yang diimpor, sehingga kebutuhan barang dari luar negeri tetap terpenuhi. Langkah ini merupakan bagian integral dari strategi pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan ketersediaan barang selama periode Lebaran.
Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menegaskan bahwa langkah-langkah strategis yang diambil selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Komitmen pemerintah untuk memastikan kelancaran mudik dan balik Lebaran sangatlah kuat.
Prioritas utama pemerintah adalah keselamatan pengguna jalan. Upaya menekan angka kecelakaan, terutama yang disebabkan oleh truk dengan muatan berlebih (ODOL), menjadi fokus utama. Pemerintah berkomitmen untuk lebih tegas dalam menertibkan kendaraan yang melanggar aturan dan berpotensi membahayakan pengguna jalan lainnya.
Teknologi dan Rekayasa Lalu Lintas
Menjelang Ramadan dan Lebaran, pemerintah memastikan kesiapan infrastruktur dan layanan transportasi. Posko terpadu lintas kementerian dan lembaga akan memanfaatkan sistem berbasis data dan kecerdasan buatan (AI) untuk memantau kondisi lalu lintas secara real-time. Sistem ini memungkinkan respon cepat terhadap potensi masalah.
Jika terjadi kepadatan yang berlebihan, rekayasa lalu lintas akan segera diterapkan untuk mengurai kemacetan dan menjaga kelancaran perjalanan. Hal ini menunjukkan kesiapan pemerintah dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi selama periode mudik Lebaran.
Secara keseluruhan, koordinasi antara Kemendag dan Kemenhub, serta keterlibatan berbagai pihak lainnya, menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan kelancaran distribusi barang dan keselamatan pengguna jalan selama periode Lebaran 2025. Manajemen impor yang tepat dan pemanfaatan teknologi diharapkan dapat meminimalisir potensi gangguan dan memastikan mudik Lebaran berjalan lancar, aman, dan nyaman.