Kemendikdasmen Dorong Partisipasi Semesta untuk Pendidikan Bermutu di Rakor Banjarbaru
Kemendikdasmen mendorong partisipasi seluruh elemen masyarakat dalam rakor di Banjarbaru demi mewujudkan pendidikan bermutu di Indonesia.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggalakkan partisipasi semesta dari seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang diselenggarakan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUDDasmen) Kemendikbudristek, Gogot Suharwoto, secara resmi membuka rakor bertema "Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua". Rakor ini menjadi wadah penting untuk menyatukan visi dan strategi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia.
Gogot Suharwoto menekankan bahwa upaya mewujudkan pendidikan bermutu dan merata memerlukan keterlibatan aktif dari semua pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat luas. Pendekatan partisipasi semesta ini diharapkan dapat memastikan bahwa semua komponen terlibat dan bekerja sama, mengingat peran pemerintah saja tidak cukup untuk menyediakan layanan pendidikan yang berkualitas.
Sinergi dan Kolaborasi untuk Pendidikan Berkualitas
Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Kalimantan Selatan, Yuli Haryanto, menjelaskan bahwa tujuan utama rakor terpadu ini adalah untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antara pemangku kepentingan pendidikan. Kolaborasi ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Kalimantan Selatan.
"Kami berharap rakor ini dapat menumbuhkan kolaborasi dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan dalam mengatasi berbagai tantangan dan memajukan pendidikan berkualitas bagi seluruh anak di Kalimantan Selatan," ujar Yuli Haryanto.
Rakor ini membahas berbagai topik utama, termasuk kebijakan pembangunan pendidikan di Kalimantan Selatan untuk periode 2025-2029, rencana strategis Kemendikbudristek tahun 2025-2029, serta program dan kegiatan prioritas Kemendikbudristek tahun 2025. Program-program prioritas tersebut meliputi Program Wajib Belajar 13 tahun, Penanganan Anak Tidak Sekolah (PATS), dan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).
Fokus pada Penguatan Karakter dan Kompetensi
Selain program-program prioritas, rakor ini juga membahas berbagai aspek penting lainnya dalam pendidikan, seperti Program Rapor Pendidikan dan Tes Kemampuan Akademik (TKA). Penguatan karakter juga menjadi fokus utama melalui implementasi 7 kebiasaan anak Indonesia hebat.
Pembelajaran mendalam, pengenalan *coding* dan kecerdasan buatan (artificial intelligence), serta peningkatan kemampuan akademik juga menjadi perhatian penting dalam rakor ini. Seluruh upaya ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi tantangan глобальной di masa depan.
Tidak hanya itu, rakor ini juga membahas kebijakan pengelolaan guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Kedaulatan Bahasa Indonesia dan revitalisasi bahasa daerah juga menjadi agenda penting dalam upaya melestarikan budaya dan identitas bangsa.
Penandatanganan Pakta Integritas SPMB 2025/2026
Rangkaian acara rakor ini juga mencakup pembahasan mengenai praktik pengelolaan anggaran pendidikan yang mendukung peningkatan Indeks Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Sistem penjaminan mutu pendidikan hingga rapor pendidikan daerah Kalimantan Selatan tahun 2025 juga menjadi bagian dari diskusi.
Peserta rakor terdiri dari 132 orang yang mewakili berbagai elemen, termasuk Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Kementerian Agama, Badan Akreditasi Nasional Provinsi Kalimantan Selatan, Pengurus Wilayah Muhammadiyah, PGRI, MKKS SMA, MKKS SMP, K3S SD, IGTKI, Himpaudi, Forum SKB, dan Forum PKBM Kalsel, serta para profesional di bidang pendidikan, komunitas, dan mitra pembangunan.
Rakor ini menghadirkan presentasi dan diskusi yang dipimpin oleh para ahli dan tokoh kunci, termasuk Dirjen PAUDDasmen Kemendikbudristek Gogot Suharwoto dan Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru Kemendikbudristek Nunuk Suryani.
Rakor diakhiri dengan penandatanganan Pakta Integritas SPMB 2025/2026 yang menjunjung tinggi objektivitas, transparansi, akuntabilitas, dan keadilan. Penandatanganan ini menjadi komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan sistem penerimaan murid baru yang lebih baik.
Dengan adanya partisipasi semesta dan kolaborasi yang kuat, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat semakin bermutu dan merata, sehingga mampu menghasilkan generasi penerus bangsa yang компетентный dan berkarakter.