Kemenhan Batasi Akses Wisata Edukasi Lorong Sejarah: Fokus WNI
Kementerian Pertahanan membatasi sementara akses Wisata Edukasi Lorong Sejarah hanya untuk warga negara Indonesia, menunggu arahan lebih lanjut untuk akses WNA.
![Kemenhan Batasi Akses Wisata Edukasi Lorong Sejarah: Fokus WNI](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/25/150036.894-kemenhan-batasi-akses-wisata-edukasi-lorong-sejarah-fokus-wni-1.jpg)
Kemenhan membatasi kunjungan Wisata Edukasi Lorong Sejarah, yang terletak di lingkungan perkantoran Kemenhan, sementara hanya untuk Warga Negara Indonesia (WNI). Hal ini diungkapkan Kepala Biro Informasi Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, pada acara Grand Opening Lorong Sejarah di Jakarta, Sabtu, 25 Januari 2024. Lorong Sejarah, yang menyimpan sejarah perjuangan bangsa, saat ini belum dibuka untuk Warga Negara Asing (WNA) maupun ekspatriat.
Brigjen Frega menjelaskan fokus utama saat ini adalah masyarakat Indonesia. "Kami masih fokus kepada warga negara Indonesia, masyarakat Indonesia, karena di sini juga kan merupakan sejarah perjuangan bangsa kita," ujarnya. Rencana pembukaan akses bagi WNA atau ekspatriat melalui kunjungan khusus masih menunggu arahan pimpinan Kemenhan.
Pengunjung yang ingin menikmati wisata edukasi ini wajib memiliki tiket Museum Nasional. Kemenhan telah berkolaborasi dengan Museum Nasional, sehingga pengunjung museum dapat melanjutkan kunjungan ke Lorong Sejarah setelah registrasi. Namun, hal ini tetap bergantung pada kuota yang disediakan Kemenhan dan ketersediaan waktu kunjungan publik.
Saat ini, Lorong Sejarah dibuka untuk publik setiap Sabtu, sekali dalam sebulan. Ke depannya, ada kemungkinan penambahan jadwal kunjungan menjadi dua kali sebulan atau bahkan setiap minggu, tergantung kondisi. Kemenhan berharap Lorong Sejarah dapat membangkitkan minat generasi muda, khususnya milenial dan Gen Z, terhadap sejarah bangsa di tengah perkembangan teknologi.
Inisiatif pembangunan Lorong Sejarah berawal dari ide Menteri Pertahanan era Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto. Pada tahun 2021, Prabowo memulai proyek pengisian lorong di Kemenhan dengan artefak dan data historis perjuangan Indonesia sejak 1945 hingga 2019. Proyek ini rampung pada 2023. Selanjutnya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin membuka akses Lorong Sejarah untuk publik.
Lorong Sejarah diharapkan dapat menjadi sarana edukasi yang efektif bagi seluruh lapisan masyarakat, mengingat isinya yang kaya akan sejarah perjuangan Indonesia. Dengan adanya pembatasan akses sementara untuk WNI, diharapkan dapat memberikan ruang yang cukup bagi masyarakat Indonesia untuk mengapresiasi sejarah bangsa sebelum dibuka untuk publik internasional.
Pembatasan akses ini juga memungkinkan Kemenhan untuk melakukan evaluasi dan memastikan kelancaran kunjungan sebelum menerima kunjungan dari WNA atau ekspatriat. Hal ini penting untuk menjaga kelestarian dan keamanan objek wisata edukasi tersebut.
Dengan demikian, fokus utama saat ini adalah memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mengenal dan menghargai sejarah perjuangan bangsa melalui Lorong Sejarah. Pembukaan akses untuk WNA akan dipertimbangkan setelah evaluasi dan arahan pimpinan.