Kemenkes Dorong Nutri-Grade: Membantu Masyarakat Pilih Pangan Bergizi
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya menerapkan sistem nutri-grade untuk membantu masyarakat memilih makanan bergizi, sekaligus menggencarkan edukasi gizi seiring masih tingginya masalah malnutrisi di Indonesia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) gencar mengupayakan penerapan sistem nutri-grade. Sistem ini akan mengklasifikasikan makanan dan minuman berdasarkan kandungan gula serta lemak jenuhnya. Tujuannya? Agar masyarakat lebih mudah memilih makanan bergizi. Inisiatif ini diumumkan di Jakarta pada 21 Januari lalu.
Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, menjelaskan bahwa saat ini Kemenkes tengah berdialog dengan produsen makanan dan minuman untuk menentukan strategi penerapan nutri-grade. Meskipun belum ada kebijakan resmi, Kemenkes fokus memperluas edukasi publik tentang pola makan sehat.
Sebagai contoh praktik baik, Bu Maria menyebut program pemberian makanan bergizi dengan bahan lokal yang digagas Ketua TP PKK Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Cheri Bayuni Budjang. Program ini dinilai sukses dan layak direplikasi di daerah lain. Beliau juga mencontohkan upaya edukasi gizi yang dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga di Yogyakarta, Haefa Kulsum, yang menyederhanakan informasi Kemenkes tentang nutrisi menjadi lebih mudah dipahami masyarakat.
Langkah-langkah edukasi ini sangat penting mengingat tingginya angka malnutrisi di Indonesia. Tiga masalah utama yang disoroti adalah kekurangan nutrisi, defisiensi mikronutrien, dan kelebihan berat badan/obesitas. Kasus anemia pada remaja putri di Karawang akibat konsumsi bakso dan seblak yang berlebihan menjadi salah satu contoh dampak buruk kurangnya asupan gizi seimbang.
Banyak faktor yang menyebabkan masalah gizi ini, mulai dari kebiasaan makan di rumah, pengaruh orang tua, hingga bombardir informasi, konten, dan iklan yang kurang mengedukasi. Bu Maria menekankan, "Jadi kebiasaan di rumah, kemudian juga contoh dari orang tua, nah ini ada banyak faktor yang berada di situ."
Selain nutri-grade dan edukasi, pemerintah juga menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini merupakan upaya langsung untuk meningkatkan gizi masyarakat, berbeda dengan pendekatan sebelumnya yang lebih banyak berupa himbauan dan penetapan standar.
Kesimpulannya, Kemenkes berkomitmen untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia melalui berbagai strategi, mulai dari penerapan nutri-grade, edukasi publik, hingga program MBG. Semua upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih makanan bergizi untuk hidup sehat.