Kemenperin dan UNIDO Jalin Sinergi Perkuat Sektor Hijau dan Hilirisasi Nikel
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan UNIDO memperkuat kolaborasi untuk mendorong pembangunan industri hijau dan hilirisasi nikel di Indonesia, termasuk pengembangan teknologi daur ulang baterai kendaraan listrik.

Jakarta, 11 Maret 2024 - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) resmi memperkuat sinergi dalam upaya memajukan pembangunan industri ramah lingkungan dan hilirisasi nikel di Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Kemitraan strategis ini diresmikan pada Selasa lalu di Jakarta. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Tri Supondy, menyambut baik inisiatif UNIDO dalam penguatan standardisasi kawasan industri hijau. Hal ini selaras dengan kebijakan Kemenperin yang tengah merancang regulasi terkait kawasan industri berwawasan lingkungan. Kolaborasi ini menandai langkah penting dalam pengembangan industri nasional yang berkelanjutan.
Pertemuan antara Kemenperin dan UNIDO pada 5 Maret lalu menjadi titik awal dari kerja sama yang lebih intensif ini. Dalam pertemuan tersebut, Kemenperin menekankan peran strategis UNIDO dalam mempercepat transformasi industri nasional. UNIDO pun merespon positif dengan menyatakan kesiapannya untuk mendukung berbagai program strategis Kemenperin.
Penguatan Kapasitas Tenaga Kerja dan Teknologi Daur Ulang
Salah satu fokus utama kolaborasi ini adalah peningkatan kapasitas tenaga kerja di sektor hijau dan hilirisasi nikel. UNIDO berencana mengembangkan program peningkatan kapasitas ini, bekerja sama dengan perguruan tinggi di China dan Eropa. Program ini diharapkan mampu mencetak tenaga kerja terampil yang siap menghadapi tantangan industri masa depan.
Selain itu, UNIDO juga mengusulkan kolaborasi dalam pengelolaan dan daur ulang baterai lithium dari industri kendaraan listrik. Hal ini sangat penting mengingat meningkatnya kebutuhan baterai untuk mendukung perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Kolaborasi ini akan memastikan pengelolaan limbah baterai yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta, menekankan pentingnya penguatan rantai pasok industri nikel. Ia berharap hilirisasi nikel tidak hanya berhenti pada produksi bahan baku, tetapi juga mencakup pengembangan teknologi daur ulang baterai. Dengan demikian, industri kendaraan listrik nasional dapat menjadi lebih mandiri dan kompetitif di pasar global.
Dukungan UNIDO untuk Infrastruktur Industri Berkelanjutan
Managing Director UNIDO, Ciyong Zou, mengapresiasi langkah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem industri hijau dan hilirisasi mineral. Ia melihat Indonesia memiliki potensi besar dalam industri manufaktur dan sumber daya mineral. Oleh karena itu, UNIDO siap mendukung penguatan infrastruktur industri yang berkelanjutan, termasuk melalui transfer teknologi dan pendampingan teknis.
UNIDO juga siap membantu Indonesia dalam mengembangkan teknologi daur ulang baterai, yang merupakan kunci untuk keberhasilan industri kendaraan listrik. Dukungan ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari pelatihan tenaga kerja hingga penyediaan teknologi terbaru.
Kolaborasi ini juga mencakup evaluasi pelaksanaan Indonesia-UNIDO Country Programme (IUCP) 2021-2025. Program ini telah mencakup berbagai inisiatif strategis, seperti Global Eco-Industrial Parks Programme (GEIPP) yang kini memasuki tahap lanjutan dengan melibatkan lima kawasan industri di Indonesia.
Ekonomi Sirkular dan Digitalisasi Industri
Ke depan, Kemenperin dan UNIDO berkomitmen untuk terus memperluas kerja sama, termasuk di sektor digitalisasi industri dan ekonomi sirkular. Digitalisasi industri akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas, sementara ekonomi sirkular akan mengurangi limbah dan meningkatkan keberlanjutan. Kedua aspek ini sangat penting untuk pembangunan industri yang berkelanjutan.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya dalam pengembangan industri hijau dan hilirisasi nikel. Dengan dukungan UNIDO, Indonesia diharapkan dapat menjadi pemimpin dalam industri hijau di kawasan Asia Tenggara.
"Kami menyambut baik inisiatif UNIDO dalam penguatan standardisasi kawasan industri berbasis lingkungan. Hal ini sejalan dengan kebijakan Kemenperin yang tengah menyusun regulasi terkait kawasan industri berwawasan lingkungan," kata Direktur Jenderal KPAII Kemenperin, Tri Supondy.