Kemensos Fasilitasi Operasi Katarak Gratis untuk 275 Warga Jabar
Kementerian Sosial (Kemensos) telah memfasilitasi operasi katarak gratis bagi 275 warga Jawa Barat dalam bentuk bakti sosial yang melibatkan berbagai pihak.

Kementerian Sosial (Kemensos) RI baru-baru ini menyelenggarakan bakti sosial berupa operasi katarak gratis bagi 275 warga Jawa Barat. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 6 hingga 8 Maret 2025 ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, khususnya dalam hal kesehatan. Operasi katarak gratis ini melibatkan kerjasama antara Kemensos, RSAU dr. M. Salamun, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), dan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) SCTV Indosiar.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menekankan pentingnya kesehatan sebagai indikator utama kesejahteraan. "Orang itu disebut sejahtera banyak ukurannya, salah satunya kesehatannya. Apa yang kita lakukan di sini adalah dalam rangka memenuhi kesehatan masyarakat lewat operasi katarak, lebih-lebih khusus untuk lansia dan kaum perempuan, itu menjadi atensi Presiden Prabowo," ungkap Mensos dalam pernyataan tertulisnya. Mensos juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas masyarakat melalui perbaikan kesehatan mata.
Proses seleksi pasien dilakukan secara ketat melalui skrining kesehatan yang meliputi pemeriksaan tensi, gula darah, kolesterol, dan biometrik. Dari proses skrining tersebut, sebanyak 275 pasien dinyatakan lolos dan berhak mendapatkan operasi katarak gratis. Pasien berasal dari berbagai wilayah di Jawa Barat, termasuk Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat. Mensos memberikan pesan kepada para pasien agar tidak khawatir karena operasi akan ditangani oleh para ahli medis profesional.
Operasi Katarak: Cepat, Aman, dan Ditangani Ahli
Proses operasi katarak yang dilakukan berlangsung cepat dan aman, hanya sekitar 10-15 menit. Mensos memastikan bahwa semua dokter yang terlibat merupakan tenaga profesional dari rumah sakit dan Perdami. Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pasien selama menjalani prosedur operasi. Para pasien yang telah menjalani operasi dilaporkan dapat langsung pulang dan merasakan peningkatan penglihatan secara signifikan.
Kerjasama antar lembaga dalam kegiatan ini menjadi kunci keberhasilan program. Kolaborasi antara Kemensos, RSAU dr. M. Salamun, Perdami, dan YPP SCTV Indosiar menunjukkan sinergi yang kuat dalam upaya meningkatkan akses layanan kesehatan mata bagi masyarakat. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model bagi program serupa di daerah lain.
Mensos juga menyampaikan bahwa program operasi katarak gratis ini telah dilakukan secara berkala setiap tahun. Namun, masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan, mengingat target pengentasan buta katarak pemerintah masih jauh dari tercapai. Dari target 600 ribu penderita katarak di Indonesia, baru 140 ribu orang yang telah ditangani.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun telah menunjukkan kemajuan, Mensos mengakui masih ada tantangan yang perlu diatasi, seperti keterbatasan biaya dan tenaga medis spesialis mata. "Nah ini memang masih perlu lebih banyak lagi yang terlibat. Di samping biaya tapi juga ada soal tenaga dari dokternya yang juga masih terbatas. Namun demikian kita akan terus berusaha ke depan ini supaya operasi katarak bisa menjangkau lebih banyak lagi masyarakat," jelas Mensos. Ia berharap agar lebih banyak pihak yang terlibat dalam upaya pengentasan buta katarak di Indonesia.
Program operasi katarak gratis ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan melibatkan berbagai pihak dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, diharapkan program ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak lagi masyarakat yang membutuhkan. Keberhasilan program ini juga menjadi inspirasi bagi program-program sosial lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Program ini tidak hanya memberikan manfaat kesehatan bagi para penerima, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Dengan penglihatan yang lebih baik, masyarakat dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka. Oleh karena itu, dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk keberlangsungan program ini di masa mendatang.