Kementan Beri Penyuluhan Petani Bekasi, Dorong Produksi Gabah hingga 500.000 Ton
Kementan mengunjungi petani di Sukakarya, Bekasi, memberikan penyuluhan dan memastikan target produksi gabah kering 500.000 ton tercapai, mendukung ketahanan pangan nasional.

Kementerian Pertanian (Kementan) RI melakukan kunjungan lapangan ke areal persawahan Desa Sukajadi, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu, 12 April 2024. Kunjungan ini bertujuan memberikan penyuluhan kepada para petani dan sekaligus mengevaluasi progres sektor pertanian di wilayah tersebut. Kunjungan tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Mitra Bulog Cabang Karawang, LSM, kelompok tani, Balai Penyuluhan Pertanian, dan perangkat desa setempat. Upaya ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Tenaga Ahli Sekretariat Jenderal Kementan, Nandang, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung hasil panen dan memastikan program pertanian nasional berjalan sesuai rencana. "Kami ingin melihat dari dekat, mengecek langsung hasil panen dan progres sektor pertanian di wilayah ini," ujarnya di Kabupaten Bekasi. Kunjungan ini juga menjadi ajang memberikan arahan dan evaluasi teknis terkait hasil panen dan pengelolaan lahan tanam guna meningkatkan produktivitas pertanian.
Nandang menekankan pentingnya optimalisasi hasil panen melalui berbagai tahapan, mulai dari persiapan lahan, pemilihan benih, hingga ketersediaan irigasi. Perawatan tanaman, pemberian pupuk dan pestisida secara rutin, serta penggunaan teknologi modern juga menjadi faktor kunci keberhasilan. Beliau juga menyoroti peran penting pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan petani dan peran Perum Bulog dalam menyerap hasil panen.
Meningkatkan Produktivitas Pertanian di Kabupaten Bekasi
Sub Koordinator Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Dodo Hadi Triwardoyo, menyampaikan target produksi gabah kering tahun ini mencapai 500.000 ton dari 48.000 hektare lahan pertanian. Pemerintah daerah telah melakukan berbagai langkah strategis untuk mencapai target tersebut, termasuk perbaikan infrastruktur pertanian seperti normalisasi saluran irigasi dan memastikan fungsi pompa air.
Selain itu, upaya optimalisasi lahan pertanian terus dilakukan dengan meningkatkan produktivitas panen dan pemberian bantuan benih secara berkelanjutan. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI-Polri, Balai Besar Wilayah Sungai, dan dinas terkait lainnya, juga dijalin untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian.
Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi juga berkolaborasi dengan Perum Bulog, Kodim 0509/Kabupaten Bekasi, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan Petugas Pelayanan Informasi Pasar (PIP) untuk optimalisasi penyerapan hasil panen. Perum Bulog siap menyerap gabah kering panen dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Dukungan TNI dalam Ketahanan Pangan
Danramil 10/Sukatani, Mayor Inf Usep Shirajusyar’i, menyatakan kesiapan TNI AD untuk mendukung program pemerintah di bidang pertanian. Kehadiran prajurit dalam kegiatan ini merupakan wujud nyata pengabdian TNI kepada rakyat, memastikan kegiatan pertanian berjalan aman dan lancar.
Mayor Usep menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung sektor pertanian sebagai sektor strategis yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. "Kolaborasi lintas sektor seperti ini harus terus ditingkatkan karena pertanian adalah sektor strategis yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat," tegasnya.
Kunjungan Kementan ke Kabupaten Bekasi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional. Berbagai strategi dan kolaborasi lintas sektor diharapkan dapat mencapai target produksi gabah dan meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Bekasi.