Kementerian Agama Luncurkan Layanan SKBT Online: Lebih Cepat dan Transparan
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama meluncurkan fitur BIMA, layanan penerbitan Surat Keterangan Bebas Temuan (SKBT) online, guna mempercepat proses, meningkatkan transparansi, dan mendukung transformasi digital.

Jakarta, 20 Januari 2024 – Kementerian Agama (Kemenag) resmi meluncurkan layanan penerbitan Surat Keterangan Bebas Temuan (SKBT) secara daring. Inovasi yang diberi nama Bebas Temuan Kementerian Agama (BIMA) ini diluncurkan oleh Inspektorat Jenderal Kemenag dan diklaim mampu mempercepat dan mempermudah proses penerbitan SKBT, serta meningkatkan transparansi layanan.
Mengapa BIMA Diperlukan? Sistem penerbitan SKBT sebelumnya yang manual membutuhkan waktu hingga tujuh hari. Dengan BIMA, proses ini dipangkas menjadi hanya tiga hari. Hal ini sejalan dengan upaya Kemenag untuk mendukung transformasi digital dan menciptakan layanan yang transparan serta bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Irjen Kemenag, Faisal Ali Hasyim, menekankan komitmen Kemenag dalam meningkatkan kapabilitas pengawasan melalui digitalisasi.
Bagaimana BIMA Bekerja? BIMA terintegrasi dengan Sistem Informasi Pengawasan Internal (SIAPI). Fitur andalannya mencakup pengajuan SKBT secara online, verifikasi otomatis terintegrasi dengan basis data hasil audit, pemantauan status real-time, dan pengarsipan digital. Dengan demikian, proses permohonan dan pengunduhan SKBT menjadi lebih sistematis dan terhindar dari potensi penyimpangan.
Dampak dan Manfaat BIMA SKBT merupakan dokumen penting bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), terutama sebagai syarat mutasi sesuai Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 5 Tahun 2019. Pada tahun 2024, Itjen Kemenag menerima 7.177 usulan penerbitan SKBT, dengan 6.848 telah diselesaikan. Dengan BIMA, diharapkan proses administratif menjadi lebih efisien dan memberikan solusi dalam menelusuri status temuan secara real-time. Sekretaris Itjen Kemenag, Kastolan, optimis BIMA akan membawa dampak positif bagi tata kelola di Kemenag.
Kesimpulan Peluncuran BIMA menandai langkah maju Kemenag dalam meningkatkan pelayanan publik. Sistem online ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam proses penerbitan SKBT, sekaligus memperkuat komitmen dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan melayani.