Kementerian Dorong Pertumbuhan Industri Dirgantara RI Lewat Riset
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong pengembangan industri dirgantara nasional melalui riset dan inovasi teknologi untuk menciptakan ekosistem penerbangan yang lebih maju dan kompetitif.
![Kementerian Dorong Pertumbuhan Industri Dirgantara RI Lewat Riset](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191716.507-kementerian-dorong-pertumbuhan-industri-dirgantara-ri-lewat-riset-1.jpg)
Jakarta, 11 November 2023 - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) gencar mendorong pertumbuhan industri dirgantara nasional. Strategi utamanya? Penguatan riset dan inovasi teknologi. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemendikbudristek, Fauzan Adziman, dalam sebuah pernyataan Selasa lalu.
Sinergi Akademisi dan Industri: Kunci Penguatan Ekosistem Penerbangan
Fauzan menekankan pentingnya sinergi antara akademisi dan pelaku industri. Kolaborasi ini, menurutnya, merupakan kunci untuk membangun ekosistem penerbangan Indonesia yang lebih maju dan mampu bersaing di kancah global. Kemendikbudristek berperan sebagai fasilitator kebijakan, memastikan riset dan pengembangan di Indonesia mendapat perhatian khusus, diimplementasikan secara efektif, dan berkelanjutan.
"Riset yang dilakukan tidak harus 100 persen riset teknis," ujar Adziman. "Bisa juga di bidang pengembangan strategi sistem rantai pasok di Indonesia dan aspek lainnya." Kemendikbudristek siap mendukung melalui program riset kolaboratif, membuka peluang untuk meningkatkan rantai pasok industri penerbangan nasional.
Peran Perguruan Tinggi dan Pengembangan Kawasan Sains dan Teknologi
Beberapa universitas besar di Indonesia telah membangun Kawasan Sains dan Teknologi (KST). Langkah strategis ini bertujuan untuk mendorong hilirisasi riset dan pengembangan teknologi. Adziman menambahkan, "Ke depan, pengembangan KST di universitas lain akan terus diperluas untuk memperkuat ekosistem inovasi nasional."
Hal senada disampaikan Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Tatacipta Dirgantara. Ia menekankan perlunya dukungan kebijakan pemerintah lintas sektor untuk memperkuat industri penerbangan nasional. ITB sendiri berkomitmen untuk mengambil langkah konkret guna mempercepat implementasi kerja sama dan memastikan terwujudnya inisiatif yang telah disepakati.
Kolaborasi dengan Boeing: Fokus pada Bahan Bakar Ramah Lingkungan
Dari sisi industri, Landri Subianto, Kepala Hubungan Pemerintah Boeing di Asia Tenggara, mencontohkan salah satu bidang pengembangan yang dikerjakan bersama adalah Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bahan bakar penerbangan berkelanjutan. Inisiatif ini menunjukkan komitmen nyata dalam menciptakan industri penerbangan yang lebih ramah lingkungan.
Kesimpulan: Inovasi untuk Daya Saing Global
Kesimpulannya, kolaborasi antara universitas, pelaku industri, dan pemerintah dalam riset dan pengembangan sangat penting. Kerja sama ini mendorong inovasi, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, memacu pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global. Riset dan pengembangan teknologi menjadi kunci utama dalam membangun industri dirgantara nasional yang kuat dan berkelanjutan.