Kereta Cepat Whoosh: Pilihan Utama Pemudik Menuju Bandung
Pemudik Lebaran 2025 lebih memilih Kereta Cepat Whoosh karena kecepatan dan efisiensi waktu tempuhnya, didukung kebijakan pemerintah yang memajukan libur sekolah dan menerapkan WFA.

Jakarta, 25 Maret 2025 (ANTARA) - Arus mudik Lebaran 2025 diwarnai tren baru: meningkatnya jumlah pemudik yang memilih Kereta Cepat Whoosh sebagai moda transportasi utama, khususnya mereka yang menuju Bandung dan sekitarnya. Kecepatan dan efisiensi waktu tempuh menjadi alasan utama di balik popularitas Whoosh tahun ini.
Hal ini terlihat dari kesaksian para pemudik di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta. Ari Nugraha, warga Ujung Berung Bandung, misalnya, mengatakan, "Setiap tahun kami memilih Whoosh karena lebih cepat sampai. Praktis dan menghemat waktu." Ia menambahkan bahwa jarak dari Stasiun Tegalluar ke rumahnya hanya 15 menit perjalanan, sebuah kemudahan yang sangat dihargai.
Bukan hanya Ari, Nana Yuliana, pemudik dari Tigaraksa yang hendak mengunjungi keluarga di Cimahi, juga merasakan manfaat serupa. Nana mengungkapkan, "Lebih cepat dan turunnya tidak terlalu jauh. Cimahi lumayan dekat dari stasiun Padalarang." Keduanya sepakat bahwa kebijakan pemerintah yang memajukan libur sekolah dan menerapkan Work From Anywhere (WFA) bagi ASN turut berkontribusi pada kelancaran perjalanan mudik mereka.
Kecepatan dan Efisiensi Waktu Tempuh Whoosh
Waktu tempuh yang singkat menjadi daya tarik utama Kereta Cepat Whoosh. Para pemudik merasakan penghematan waktu yang signifikan dibandingkan dengan menggunakan moda transportasi lain. Kecepatan kereta dan aksesibilitas stasiun yang relatif dekat dengan pusat kota di Bandung menjadi faktor kunci.
Kemudahan aksesibilitas ini juga didukung oleh infrastruktur pendukung yang memadai. Jarak yang relatif dekat antara stasiun dengan berbagai daerah tujuan di Bandung membuat waktu tempuh secara keseluruhan menjadi lebih efisien.
Selain itu, kenyamanan yang ditawarkan Whoosh juga menjadi pertimbangan. Para pemudik dapat menikmati perjalanan yang nyaman dan aman, tanpa harus menghadapi kemacetan lalu lintas yang sering terjadi selama musim mudik.
Dukungan Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah yang memajukan libur sekolah dan menerapkan program Work From Anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) juga turut berperan dalam kelancaran arus mudik tahun ini. Hal ini mengurangi kepadatan lalu lintas dan memberikan ruang gerak yang lebih leluasa bagi para pemudik.
Nana Yuliana menuturkan, "Anak sekolah libur lebih cepat, sehingga jalanan lebih lenggang. Berpengaruh sekali terhadap traffic." Hal senada juga disampaikan Ari Nugraha yang merasa mudiknya menjadi lebih awal berkat kebijakan tersebut.
Dengan demikian, program WFA dan percepatan libur sekolah ini terbukti efektif dalam mengurangi kepadatan dan meningkatkan efisiensi perjalanan mudik.
Kesiapan PT KCIC
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi lonjakan penumpang selama periode Angkutan Lebaran 2025. Mereka telah menyiapkan 808.946 kursi dalam 1.346 perjalanan Whoosh, dan menambah jumlah perjalanan kereta sejak awal Maret menjadi 62 perjalanan per hari, meningkat 20 persen dibandingkan Lebaran tahun lalu.
Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang, KCIC juga menyiagakan 530 personel keamanan yang terdiri atas petugas internal KCIC, TNI, dan Polri. Hal ini menunjukkan komitmen KCIC dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para pemudik.
Dengan berbagai persiapan yang matang dan dukungan kebijakan pemerintah, Kereta Cepat Whoosh berhasil menjadi pilihan utama para pemudik menuju Bandung dan sekitarnya pada Lebaran 2025. Kecepatan, efisiensi, dan kenyamanan yang ditawarkan Whoosh menjadi faktor kunci keberhasilan ini.