Kesepakatan Damai Menutup Kisruh di Kemdikbudristek: Komunikasi Jadi Kunci
Menko PMK Pratikno mengumumkan kesepakatan damai antara pimpinan dan pegawai Kemdikbudristek pasca-unjuk rasa, menekankan pentingnya komunikasi dan penyelesaian internal.
Jakarta, 22 Januari 2024 - Sebuah titik terang muncul setelah aksi unjuk rasa ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mengumumkan tercapainya kesepakatan damai antara pimpinan kementerian dan perwakilan pegawai.
Pertemuan antara Mendikbudristek dan perwakilan pegawai menghasilkan kesepakatan untuk mengakhiri polemik yang memicu aksi protes tersebut. Menko PMK Pratikno, yang turut menengahi, menjelaskan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk tidak memperpanjang masalah dan fokus pada perbaikan komunikasi ke depannya. Pernyataan ini disampaikan usai sidang kabinet di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Lebih lanjut, Menko PMK menjelaskan bahwa dirinya telah bertemu dan berdialog dengan kedua pihak. "Saya sudah bertemu dengan Pak Mendikbudristek, dan beliau menyampaikan, menjelaskan tentang apa sebagaimana yang sudah beliau sampaikan ke media," ujar Pratikno. Ia menegaskan bahwa inti dari kesepakatan adalah penghentian polemik dan komitmen untuk membangun komunikasi yang lebih baik.
Salah satu isu yang mencuat adalah dugaan sikap arogan Menteri Satryo Brodjonegoro. Meskipun Menko PMK enggan berkomentar banyak, beliau memastikan bahwa semua permasalahan telah diselesaikan. "Sudah-sudah. Itu sudah ada pertemuan, dan dua belah pihak sudah menyampaikan kepada saya. Jadi, aman. Tidak ada masalah," tegasnya.
Menariknya, Menko PMK juga menjelaskan bahwa Presiden telah mengetahui situasi yang terjadi di Kemdikbudristek melalui pemberitaan media. "Ya 'kan sudah ada di media," jawab Pratikno singkat ketika ditanya perihal keterlibatan Presiden.
Sementara itu, Menteri Satryo Brodjonegoro sendiri memilih bungkam saat ditanya mengenai hasil dialog dan arahan Presiden terkait insiden ini. Beliau langsung menuju kendaraan dinasnya tanpa memberikan komentar apapun kepada awak media.
Aksi unjuk rasa yang terjadi pada Senin, 20 Januari 2024, dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya pemecatan mendadak seorang pegawai bernama Neni Herlina. Setelah aksi tersebut, Menteri Satryo melakukan dialog dengan Neni Herlina dan Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno. Dalam pertemuan di rumah dinas Menteri, Satryo menjelaskan komitmen Kemdikbudristek untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh staf dan membangun kerja sama yang harmonis. Beliau juga berharap agar ke depannya, Kemdikbudristek dapat meraih prestasi yang baik dan kesejahteraan pegawai meningkat. "Harapan kami ke depan, nanti kementerian ini punya satu prestasi yang cukup baik, stafnya pun kita berharap juga mempunyai kesejahteraan yang memadai," kata Menteri Satryo.
Kesimpulannya, kesepakatan damai ini menandai berakhirnya polemik di Kemdikbudristek. Fokus kini beralih pada peningkatan komunikasi dan kerja sama antara pimpinan dan seluruh pegawai untuk mewujudkan visi dan misi kementerian.