Khofifah Optimistis Jawa Timur Pimpin Swasembada Gula Nasional
Gubernur Khofifah optimis Jawa Timur akan menjadi provinsi terdepan dalam mencapai swasembada gula, ditunjang produktivitas tinggi dan program pemberdayaan petani muda.

Kota Batu, Jawa Timur, 26 April 2024 - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan optimismenya terkait potensi Jawa Timur untuk memimpin upaya nasional dalam mencapai swasembada gula. Pernyataan ini disampaikan beliau di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat lalu. Keberhasilan ini diyakini dapat terwujud berkat produktivitas gula Jawa Timur yang melampaui rata-rata nasional dan sejumlah program inovatif yang dicanangkan pemerintah provinsi.
Khofifah menekankan bahwa keyakinan ini bukan tanpa dasar. Provinsi Jawa Timur, menurutnya, memiliki produktivitas gula yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional. "Apa yang telah menjadi harapan dan rencana Presiden Prabowo Subianto, Jawa Timur siap berada di lini terdepan," tegas Khofifah. Ia menambahkan, "Dari hitungan bisa dilihat kekuatan Jawa Timur itu per 1 hektare bisa menghasilkan 13 ton gula. Sementara nasional rata-rata lima ton."
Dengan berbagai upaya percepatan dan kolaborasi yang dilakukan, Gubernur Khofifah meyakini swasembada gula di Jawa Timur dapat tercapai dalam waktu dekat, bahkan beliau menargetkan tahun ini. "Tahun ini insya Allah bisa diwujudkan swasembada gula," ucapnya penuh keyakinan.
Program Pemberdayaan Petani Muda Menuju Swasembada Gula
Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyiapkan sejumlah program strategis untuk mendukung pencapaian swasembada gula. Salah satu program unggulan adalah pemberdayaan petani tebu muda. Khofifah menjelaskan bahwa pemerintah provinsi telah menyediakan lahan seluas 50 hektare untuk dikelola oleh 10 kelompok petani muda terpilih. Masing-masing kelompok akan mengelola lahan seluas lima hektare.
Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda Jawa Timur untuk berkontribusi dalam pembangunan sektor pertanian. "Sekarang justru disediakan area untuk anak muda di Jawa Timur, 50 hektare untuk 10 anak muda dengan kualifikasi tertentu," jelas Khofifah. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam melibatkan kaum muda dalam upaya mewujudkan swasembada gula.
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa program ini telah diuji coba dan terbukti efektif. "Kami sudah uji coba bagaimana 50 hektare bisa dikelola 10 anak muda, masing-masing lima hektare di dalam sebuah gabungan kelompok tani atau gapoktan," ujarnya. Dengan demikian, program ini tidak hanya sekadar memberikan lahan, tetapi juga memberikan pendampingan dan pelatihan yang memadai.
Khofifah berharap program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pemberdayaan petani muda. "Insya Allah ini akan menjadi pioner bagaimana menghadirkan anak muda ikut mewujudkan swasembada gula," tutup Khofifah.
Dukungan dan Kolaborasi untuk Swasembada Gula
Keberhasilan program ini tentu membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak. Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas tebu melalui berbagai inovasi teknologi dan pendampingan petani. Selain itu, kerjasama dengan pihak swasta dan lembaga penelitian juga akan terus ditingkatkan untuk memastikan keberlanjutan program ini.
Dengan komitmen dan kerja keras semua pihak, target swasembada gula di Jawa Timur diharapkan dapat tercapai dan menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia. Hal ini akan berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani tebu di Jawa Timur.
Swasembada gula bukan hanya sekadar target produksi, tetapi juga tentang pemberdayaan petani dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan melibatkan generasi muda dalam program ini, Jawa Timur berharap dapat menciptakan sektor pertanian yang berkelanjutan dan mampu menghadapi tantangan di masa depan.
Keberhasilan Jawa Timur dalam mencapai swasembada gula akan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program pemerintah pusat dan meningkatkan ketahanan pangan nasional. Semoga program ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan.