75 Persen Target Swasembada Gula SGN dari Jatim, Dorong Produksi Nasional
PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) optimis capai swasembada gula pada 2027, dengan 75 persen produksi berasal dari Jawa Timur, yang berperan penting dalam penguatan ekosistem tebu rakyat.

Surabaya, 26 Maret 2024 - PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) memasang target ambisius: swasembada gula pada tahun 2027. Direktur Utama SGN, Mahmudi, mengungkapkan bahwa Jawa Timur akan menjadi kunci pencapaian target tersebut, menyumbang 75 persen dari total produksi gula yang ditargetkan perusahaan. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers di Surabaya, Jawa Timur.
SGN menargetkan kontribusi 35 persen terhadap total produksi gula nasional pada 2027 melalui pengelolaan 36 pabrik gula. Dari angka tersebut, Jawa Timur menjadi penyumbang terbesar. Strategi ini berfokus pada penguatan ekosistem tebu rakyat, intensifikasi produksi, dan optimalisasi pabrik gula yang ada.
Mahmudi menambahkan bahwa komitmen SGN untuk memperkuat sektor gula nasional tidak hanya untuk mencapai swasembada, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani tebu dan keberlanjutan industri gula di Indonesia. Target peningkatan produksi gula nasional pun dicanangkan, dari 851 ribu ton pada 2024 menjadi 1,4 juta ton pada 2027.
Jawa Timur: Pusat Produksi Gula Nasional
Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur, Dydik Rudy Prasetya, menegaskan posisi Jawa Timur sebagai pusat utama produksi tebu dan gula nasional. Hal ini didasarkan pada lokasi sebagian besar pabrik gula di provinsi tersebut. Luas perkebunan tebu di Jawa Timur mencapai 245.000 hektare dari total 450.000 hektare nasional, menjadikan Jawa Timur sebagai wilayah andalan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku industri gula Indonesia.
Data menunjukkan peningkatan produksi tebu di Jawa Timur yang signifikan, dari 13 juta ton pada 2020 menjadi 16,8 juta ton pada 2024. Namun, Dydik mengingatkan bahwa untuk mencapai swasembada gula konsumsi pada 2027, Indonesia perlu memproduksi 2,6 juta ton gula per tahun. Jawa Timur, menurutnya, akan menjadi tulang punggung utama dalam pencapaian target tersebut.
"Dari total kontribusi PT SGN sebanyak 35 persen terhadap swasembada gula, sebanyak 75 persen produksi gula berasal dari pabrik gula di Jawa Timur," jelas Mahmudi. Ia menekankan pentingnya penguatan ekosistem tebu rakyat sebagai kunci utama menuju swasembada gula.
Sekitar 30 persen pasokan tebu akan berasal dari lahan milik SGN sendiri, sementara 70 persen sisanya akan bersumber dari tebu rakyat. Hal ini menunjukkan komitmen SGN untuk berkolaborasi dengan petani tebu lokal.
Strategi Menuju Swasembada Gula
SGN menerapkan strategi terintegrasi untuk mencapai target swasembada gula. Strategi ini meliputi:
- Penguatan Ekosistem Tebu Rakyat: Memberdayakan petani tebu melalui berbagai program pendampingan dan peningkatan kualitas tebu.
- Intensifikasi Produksi: Meningkatkan produktivitas lahan tebu melalui penerapan teknologi modern dan praktik pertanian yang baik.
- Optimalisasi Pabrik Gula: Meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi pabrik gula yang dikelola.
Dengan strategi yang komprehensif ini, SGN optimistis dapat berkontribusi signifikan terhadap pencapaian swasembada gula nasional pada tahun 2027, dengan Jawa Timur sebagai pilar utamanya. Keberhasilan ini akan berdampak positif pada perekonomian nasional dan kesejahteraan petani tebu di Indonesia.
Komitmen SGN untuk memperkuat sektor gula nasional terlihat jelas dalam upaya peningkatan produksi dan kesejahteraan petani. Target yang ambisius ini membutuhkan kerja sama yang erat antara pemerintah, perusahaan, dan petani tebu untuk memastikan keberhasilannya.