SGN Bidik Produksi Gula 1 Juta Ton dan Giling Tebu 13,6 Juta Ton pada 2025
PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) optimistis akan mampu menggiling tebu hingga 13,6 juta ton dan memproduksi gula sebanyak 1 juta ton pada tahun 2025, dengan target pendapatan Rp1 triliun.

PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) memasang target ambisius untuk tahun 2025. Perusahaan ini menargetkan mampu menggiling tebu sebanyak 13,6 juta ton dan memproduksi gula hingga 1 juta ton. Target pendapatan yang diproyeksikan pun mencapai angka Rp1 triliun. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan PT SGN, Yunianta, di Surabaya pada Rabu lalu.
Target penggilingan tebu 13,6 juta ton pada tahun 2025 menunjukkan peningkatan sebesar 10 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang mencapai 12 juta ton. Peningkatan ini mencerminkan optimisme SGN terhadap pertumbuhan industri gula nasional. Strategi peningkatan produksi ini akan menjadi fokus utama perusahaan dalam beberapa tahun ke depan.
Pencapaian target ini tidak terlepas dari strategi SGN dalam mengelola lahan tebu. Perusahaan berencana untuk menambah lahan melalui sistem kemitraan, seperti kerja sama dengan Perhutani dan sistem sewa lahan (IPL). Selain itu, SGN juga tengah mempertimbangkan kerja sama dengan pabrik gula di luar PTPN Group, seperti pabrik gula milik PT RNI dan pabrik gula Madu Baru di Yogyakarta, namun hal ini masih menunggu arahan dari pemerintah.
Target Produksi dan Pendapatan SGN 2025
Seperti yang telah disampaikan oleh Yunianta, SGN menargetkan produksi gula sebanyak 1 juta ton dan pendapatan Rp1 triliun pada tahun 2025. Target ini menunjukkan ambisi SGN untuk menjadi pemain utama dalam industri gula nasional. Untuk mencapai target tersebut, SGN akan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimilikinya, termasuk peningkatan efisiensi produksi dan perluasan lahan tebu.
Target produksi gula sebesar 1 juta ton merupakan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan komitmen SGN dalam memenuhi kebutuhan gula nasional dan meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. Target pendapatan Rp1 triliun juga mencerminkan optimisme SGN terhadap prospek bisnisnya di masa depan.
Untuk mencapai target yang telah ditetapkan, SGN akan terus berupaya meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas gula yang dihasilkan. Perusahaan juga akan terus berupaya untuk memperluas jaringan distribusi dan meningkatkan daya saing produknya di pasar.
Strategi Peningkatan Produksi SGN
Salah satu strategi utama SGN dalam meningkatkan produksi adalah dengan menambah lahan tebu. Perusahaan akan memanfaatkan sistem kemitraan dengan Perhutani dan sistem sewa lahan (IPL) untuk memperluas area penanaman tebu. Hal ini akan meningkatkan kapasitas produksi dan memenuhi target penggilingan tebu sebanyak 13,6 juta ton pada tahun 2025.
Selain itu, SGN juga akan mempertimbangkan kerja sama dengan pabrik gula di luar PTPN Group. Kerja sama ini akan meningkatkan kapasitas penggilingan dan memperluas akses SGN terhadap sumber daya tebu. Namun, rencana kerja sama ini masih menunggu arahan dari pemerintah.
Proses penggilingan tebu di PG Kwala Madu, Langkat, Sumatera Utara, yang telah dimulai sejak akhir Januari lalu, menjadi contoh awal dari upaya SGN dalam mencapai target produksi. Penggilingan tebu sebanyak 200.000 ton di PG Kwala Madu menunjukkan kesiapan SGN dalam menghadapi musim giling tahun ini.
Tantangan dan Peluang SGN
Meskipun SGN memiliki target yang ambisius, perusahaan juga akan menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah ketersediaan lahan tebu yang cukup. SGN akan perlu bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan ketersediaan lahan tebu yang memadai untuk mencapai target produksinya.
Selain itu, SGN juga perlu memperhatikan faktor cuaca dan hama penyakit yang dapat mempengaruhi hasil panen tebu. Perusahaan perlu memiliki strategi mitigasi risiko yang efektif untuk mengatasi tantangan ini. Namun demikian, SGN juga memiliki sejumlah peluang untuk mencapai targetnya. Salah satu peluang utama adalah meningkatnya permintaan gula di pasar domestik.
Dengan strategi yang tepat dan kerja sama yang baik dengan berbagai pihak, SGN optimistis dapat mencapai target produksi dan pendapatan yang telah ditetapkan pada tahun 2025. Keberhasilan SGN akan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan petani tebu.
"Untuk kinerja PT SGN di 2025 kita akan menargetkan jumlah gula di 1 juta ton sedangkan untuk jumlah tebu tergiling di 13,6 juta ton dengan target pendapatan Rp1 triliun," kata Yunianta.