Gubernur Khofifah dan OJK Jatim Sepakat Perkuat Kolaborasi, Ekonomi Jatim Terus Menggeliat
Gubernur Jawa Timur dan OJK Jatim sepakat perkuat kolaborasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat dan berkelanjutan di Jawa Timur, ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang mengungguli nasional.

Surabaya, 6 Mei 2025 - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Timur sepakat untuk memperkuat kolaborasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Kerja sama ini dinilai krusial dalam menghadapi tantangan ekonomi global saat ini. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada kuartal I 2025 mencapai 5 persen (yoy), melampaui capaian nasional sebesar 4,87 persen. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di masa mendatang.
Dalam sebuah rapat koordinasi di Kantor OJK Jawa Timur, Gubernur Khofifah menyampaikan pentingnya sinergi antar pihak. "Kolaborasi ini seperti para Avengers melawan Thanos. Mereka menang karena bersatu. Begitu pula tantangan ekonomi global saat ini, bisa kita hadapi jika semua pihak bersinergi," ujar Gubernur Khofifah. Semangat kolaboratif ini telah diterapkan sejak awal kepemimpinan Khofifah dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, salah satunya melalui program Misi Dagang antar provinsi.
Program Misi Dagang terbukti efektif dalam menghubungkan pelaku usaha dari berbagai daerah. "Perdagangan antar pulau sangat besar perannya. Kami menggagas Misi Dagang agar trader dan buyer dari berbagai daerah bisa saling terhubung," tambah Khofifah. Hal ini berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang ditopang oleh berbagai sektor unggulan.
Sektor Unggulan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Jatim
Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang positif ditopang oleh beberapa sektor unggulan. Sektor pengadaan listrik dan gas mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 10,40 persen. Struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim didominasi oleh industri pengolahan (31,42 persen), perdagangan (18,70 persen), pertanian (10,22 persen), konstruksi (8,49 persen), dan akomodasi serta makanan dan minuman (6,24 persen). Kinerja sektor-sektor ini menunjukkan ketahanan dan daya saing ekonomi Jawa Timur.
Rialisasi investasi di Jawa Timur juga terus meningkat dalam enam tahun terakhir. Pada tahun 2024, nilai investasi mencapai Rp147,3 triliun, meningkat 1,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. "Kontribusi investasi Jawa Timur terhadap nasional mencapai 8,6 persen. Ini semua buah dari sinergi lintas sektor," ungkap Khofifah. Kenaikan investasi ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi ekonomi Jawa Timur.
Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya dukungan dari seluruh kepala daerah terhadap program strategis nasional, termasuk swasembada pangan. Jawa Timur telah menunjukkan prestasi dalam produksi gula dengan capaian 13 ton per hektare, jauh di atas rata-rata nasional. "Jika bisa direplikasi daerah lain, tahun ini kita berpotensi swasembada gula," katanya optimis.
Swasembada Pangan dan Peran Koperasi
Jawa Timur juga menjadi penghasil sapi potong terbesar nasional dengan populasi lima juta ekor. Keberadaan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) di Jawa Timur turut mendukung keunggulan ini. "Kalau peternak daerah lain belajar ke Jatim, Insya Allah dalam tiga tahun ke depan kita bisa swasembada daging," imbuh Khofifah. Komitmen untuk mencapai swasembada pangan ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Gubernur Khofifah juga menyatakan komitmennya mendukung program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. OJK berperan penting dalam membimbing koperasi untuk menentukan unit usaha yang tepat. "Kami sudah libatkan para kepala desa dan lurah, juga berkoordinasi dengan kementerian terkait dan Dekopinwil. Dengan OJK mendampingi, koperasi bisa membuka usaha LPG 3 kg atau agen pupuk. Ini langkah konkret untuk menggerakkan ekonomi desa," jelas Khofifah. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberdayakan ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Secara keseluruhan, kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan OJK Jawa Timur menunjukkan komitmen yang kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Jawa Timur. Dengan sinergi yang baik, diharapkan Jawa Timur dapat terus meningkatkan daya saing ekonominya dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.