Fakta Anggaran Rp1,1 Triliun: Mensos Ungkap Fokus Pengadaan Laptop dan Seragam untuk 159 Sekolah Rakyat
Menteri Sosial Saifullah Yusuf beberkan alokasi Rp1,1 triliun untuk program Sekolah Rakyat di 2025. Terungkap, sebagian besar anggaran dialokasikan untuk pengadaan laptop dan seragam. Simak detailnya!

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, atau akrab disapa Gus Ipul, mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp1,1 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk program Sekolah Rakyat pada tahun 2025. Anggaran fantastis ini mayoritas akan digunakan untuk pengadaan laptop dan seragam bagi lebih dari 15.000 siswa yang tersebar di 159 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia.
Pengumuman tersebut disampaikan Gus Ipul dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, pada Selasa (29/7) malam. Pernyataan ini menyusul rapat terbatas mengenai Sekolah Rakyat yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, menunjukkan komitmen pemerintah terhadap program pendidikan ini.
Meskipun program Sekolah Rakyat baru diluncurkan pada 14 Juli 2025, pemerintah telah menyiapkan dana besar untuk mendukung operasional dan fasilitasnya. Fokus pada pengadaan sarana belajar esensial seperti laptop dan seragam diharapkan dapat menunjang kualitas pendidikan bagi para siswa.
Detail Alokasi Anggaran dan Target Sekolah Rakyat
Anggaran sebesar Rp1,1 triliun ini secara spesifik dialokasikan untuk 159 Sekolah Rakyat yang direncanakan beroperasi pada tahun 2025. Meskipun penyerapannya belum maksimal mengingat peluncuran program yang relatif baru, Mensos Saifullah memastikan bahwa prioritas utama adalah pemenuhan kebutuhan dasar siswa.
Pengadaan laptop dan seragam menjadi komponen terbesar dari alokasi dana tersebut, diikuti oleh biaya permakanan dan operasional lainnya. Program Sekolah Rakyat sendiri merupakan sekolah berbasis asrama (boarding school) yang mencakup jenjang pendidikan dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pada tahap awal hingga akhir Juli 2025, Kementerian Sosial menargetkan 100 Sekolah Rakyat beroperasi di berbagai wilayah. Target ini kemudian bertambah menjadi 159 sekolah dengan kapasitas menampung lebih dari 15.000 siswa. Presiden Prabowo Subianto bahkan menargetkan hingga akhir 2025 akan ada 200 Sekolah Rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pengawasan Ketat dan Pesan Presiden Prabowo
Dalam kesempatan yang sama, Mensos Saifullah Yusuf juga menyampaikan pesan penting dari Presiden Prabowo Subianto terkait penggunaan anggaran negara untuk Sekolah Rakyat. Presiden menekankan pentingnya tata kelola yang transparan dan akuntabel dalam setiap aspek pelaksanaan program.
Presiden Prabowo menginstruksikan agar seluruh proses pengadaan barang dan jasa dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku, tanpa adanya penyimpangan. Pesan ini menjadi pedoman utama bagi seluruh kementerian dan lembaga yang terlibat dalam pembangunan serta operasional Sekolah Rakyat.
Rapat terbatas yang membahas Sekolah Rakyat dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, termasuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga turut mendampingi Presiden dalam rapat tersebut, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengawal program ini.