Kirab Mahkota Binokasih di Bogor: Tanpa Penutupan Jalan, Lancar dan Meriah
Kirab Mahkota Binokasih di Kabupaten Bogor berlangsung meriah tanpa penutupan jalan, dengan pengaturan lalu lintas yang ketat oleh Dishub untuk memastikan kelancaran acara dan kenyamanan masyarakat.

Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 21 April 2024 - Kirab Mahkota Binokasih, sebuah acara budaya bersejarah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah berlangsung Senin sore. Acara yang diawali dari lapangan dekat SMKN 1 Cibinong menuju Lapangan Tegar Beriman ini berjalan lancar tanpa penutupan jalan utama. Ribuan orang menyaksikan arak-arakan mahkota bersejarah ini, yang menandai rangkaian Hari Jadi Bogor ke-543.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengaturan lalu lintas di sepanjang rute kirab. "Kita pastikan tidak ada penutupan jalan," ujar Dadang. "Hanya saja, kita menempatkan petugas di setiap persimpangan untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas."
Kirab yang diikuti sekitar 2.000 peserta ini membawa Mahkota Binokasih Sanghyang Pake, sebuah benda pusaka peninggalan Kerajaan Sunda yang kini berada di Keraton Sumedanglarang. Mahkota seberat 8 kilogram ini diarak menggunakan mobil tentara, menarik perhatian warga dan menjadi daya tarik utama acara tersebut.
Pengamanan dan Pengaturan Lalu Lintas
Dishub Kabupaten Bogor mengerahkan 50 personel untuk mengatur lalu lintas di sepanjang rute kirab. Tiga petugas ditempatkan di setiap persimpangan jalan untuk mengantisipasi kepadatan dan memastikan kelancaran arus lalu lintas. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama berlangsungnya acara.
Pengaturan lalu lintas yang efektif ini terbukti berhasil. Meskipun diikuti oleh banyak peserta, kirab berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Arus lalu lintas tetap terjaga, dan masyarakat dapat menikmati acara tanpa mengalami gangguan berarti.
"Kita akan memastikan bahwa arus lalu lintas tetap berjalan lancar dan tidak akan menutup jalan," tegas Dadang Kosasih, menekankan prioritas utama Dishub adalah kenyamanan masyarakat.
Mahkota Binokasih: Simbol Kasih Sayang dan Kebijaksanaan
Mahkota Binokasih Sanghyang Pake, yang diterima Bupati Bogor Rudy Susmanto sekitar pukul 14.15 WIB di lapangan belakang SMKN 1 Cibinong, bukan sekadar benda pusaka. Menurut Radya Anom Luky Djohari Soemawinata dari Kerajaan Sumedanglarang, mahkota ini merupakan simbol kasih sayang, kebijaksanaan, dan identitas budaya masyarakat Sunda.
Kedatangan mahkota ini ke Kabupaten Bogor merupakan momen bersejarah yang telah lama dinantikan. Mahkota yang pernah diminta untuk dihadirkan sebelumnya, akhirnya terealisasi dalam rangkaian Hari Jadi Bogor. Kehadirannya menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan para pecinta sejarah.
"Dengan membawa mahkota ini dari Sumedang ke Kabupaten Bogor, menjadikan Kirab Panji dan Mahkota Binokasih Sanghyang Pake bukan hanya bentuk seremoni, tetapi juga sebuah langkah edukatif dan reflektif dalam memperkenalkan kembali jatidiri bangsa yang berakar pada peradaban luhur Nusantara," ungkap Radya Anom.
Rangkaian Acara Hari Jadi Bogor
Kedatangan Mahkota Binokasih merupakan bagian dari rangkaian acara Hari Jadi Bogor ke-543. Setelah kirab, sejumlah kegiatan lain masih akan berlangsung, antara lain talkshow dan seminar, pertunjukan wayang golek, dan upacara pelepasan mahkota pada Selasa (22/4) di Lapangan Tegar Beriman. Acara-acara ini diharapkan dapat memperkaya wawasan masyarakat tentang sejarah dan budaya Sunda.
Secara keseluruhan, Kirab Mahkota Binokasih di Kabupaten Bogor berjalan sukses dan meriah. Kerja sama yang baik antara pihak penyelenggara dan Dishub Kabupaten Bogor dalam mengatur lalu lintas menjadi kunci keberhasilan acara ini. Kehadiran Mahkota Binokasih sebagai simbol budaya Sunda juga memberikan warna tersendiri bagi perayaan Hari Jadi Bogor.