Mahkota Binokasih Kembali ke Bogor Setelah Ratusan Tahun
Setelah ratusan tahun berada di Keraton Sumedang Larang, Mahkota Binokasih Sanghyang Pake, mahkota kerajaan Sunda, kembali ke Kabupaten Bogor dalam rangkaian Hari Jadi Bogor ke-543.

Mahkota Binokasih Sanghyang Pake, mahkota kerajaan Sunda yang telah lama berada di Keraton Sumedang Larang, kembali ke Kabupaten Bogor setelah ratusan tahun. Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyambut kepulangan mahkota bersejarah ini di Cibinong pada Senin, 21 April 2024. Kedatangan mahkota ini merupakan rangkaian acara dalam rangka Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 dan menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Bogor.
Proses pemulangan mahkota ini berawal dari silaturahmi Bupati Rudy Susmanto ke Keraton Sumedang Larang sekitar dua tahun lalu. Pertemuan tersebut kemudian membuahkan hasil positif berupa kesepakatan untuk mengembalikan mahkota tersebut ke Bogor. Keberhasilan ini terasa semakin istimewa karena terjadi setelah peristiwa cuaca buruk yang mengakibatkan kerusakan di kompleks perkantoran Pemkab Bogor beberapa pekan sebelumnya.
Setelah diserahkan oleh Radya Anom Luky Djohari Soemawinata dari Keraton Sumedang Larang di lapangan dekat SMKN 1 Cibinong, mahkota tersebut diarak menuju kompleks perkantoran Pemkab Bogor. Sepanjang perjalanan, Bupati Rudy Susmanto merasakan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap kepulangan mahkota ini, menunjukkan betapa pentingnya mahkota tersebut bagi sejarah dan budaya Bogor.
Kepulangan Mahkota Binokasih: Simbol Kasih Sayang dan Kebijaksanaan
Mahkota Binokasih Sanghyang Pake bukan sekadar benda pusaka, tetapi juga simbol kasih sayang, kebijaksanaan, dan identitas budaya masyarakat Sunda. Hal ini diungkapkan oleh Radya Anom Luky Djohari Soemawinata. Kirab mahkota ini bukan hanya seremoni belaka, tetapi juga upaya edukatif dan reflektif untuk memperkenalkan kembali jati diri bangsa yang berakar pada peradaban Nusantara.
Setelah arak-arakan, sejumlah kegiatan digelar untuk memperingati kepulangan mahkota ini. Kegiatan tersebut antara lain talkshow dan seminar, pertunjukan wayang golek, dan upacara pelepasan mahkota pada Selasa, 22 April 2024 di Pendopo Bupati Bogor. Acara-acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang sejarah dan makna dari Mahkota Binokasih Sanghyang Pake.
Bupati Rudy Susmanto mengungkapkan rasa syukur dan bahagianya atas kembalinya mahkota ini ke Bogor. Beliau berharap kepulangan mahkota ini dapat meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan masyarakat terhadap sejarah dan budaya lokal. Mahkota ini akan menjadi bagian penting dari warisan budaya Bogor yang perlu dilestarikan untuk generasi mendatang.
Makna Sejarah Mahkota Binokasih Sanghyang Pake
Mahkota Binokasih Sanghyang Pake merupakan benda pusaka peninggalan kerajaan Sunda yang memiliki nilai sejarah tinggi. Mahkota ini menyimpan kisah perjalanan panjang kerajaan Sunda dan menjadi saksi bisu perkembangan peradaban di tanah Pasundan. Kepulangannya ke Bogor menandai babak baru dalam upaya pelestarian warisan budaya Indonesia.
Dengan adanya rangkaian acara yang telah disiapkan oleh Pemkab Bogor, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan menghargai nilai sejarah dari Mahkota Binokasih Sanghyang Pake. Mahkota ini bukan hanya sekadar benda antik, tetapi juga representasi dari identitas dan kebanggaan masyarakat Sunda.
Kehadiran mahkota ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mempelajari dan melestarikan budaya leluhur. Mahkota Binokasih Sanghyang Pake menjadi simbol penting yang mengingatkan kita akan kekayaan budaya Indonesia yang perlu dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Upacara pelepasan mahkota pada Selasa, 22 April 2024 di Pendopo Bupati Bogor menandai berakhirnya rangkaian acara penyambutan Mahkota Binokasih Sanghyang Pake. Namun, kehadiran mahkota ini akan terus dikenang sebagai momen bersejarah bagi Kabupaten Bogor dan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan warisan budaya.
Semoga dengan kembalinya mahkota ini, Kabupaten Bogor dapat semakin memperkuat identitas budaya dan menjadikannya sebagai daya tarik wisata sejarah yang bernilai tinggi.