KLH Tekankan Urgensi Konservasi Air di Tengah Pencemaran Sungai
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyoroti pentingnya konservasi air di Indonesia akibat pencemaran sungai yang meluas, mengancam ketersediaan air bersih dan ketahanan pangan.

Jakarta, 26 Maret 2024 (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menekankan urgensi konservasi air di Indonesia dalam menghadapi masalah pencemaran sungai yang semakin mengkhawatirkan. Peran air yang vital bagi kehidupan manusia menjadi alasan utama KLH menyoroti isu ini. Kondisi ini diperparah oleh tingginya angka pencemaran sungai di berbagai daerah di Indonesia, mengancam ketersediaan air bersih dan berdampak luas pada kehidupan masyarakat.
Deputi Bidang Tata Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Berkelanjutan KLH, Sigit Reliantoro, dalam diskusi Forum Air Indonesia di Jakarta, Rabu lalu, mengungkapkan data mengejutkan. Berdasarkan pemantauan di 2.198 sungai dan 8.627 titik pengukuran, hanya 2,19 persen yang memenuhi baku mutu. "Sebagian besar, 96 persen itu cemar ringan kemudian ada beberapa yang cemar berat," ungkap Sigit, dalam acara memperingati Hari Air Sedunia (22 Maret).
Pencemaran ini sebagian besar disebabkan oleh limbah rumah tangga dan industri. Kondisi ini memaksa pemerintah untuk mencari solusi menyeluruh dan berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan tersebut, memperhatikan dampaknya terhadap ketersediaan air bersih dan ketahanan pangan nasional. Pemerintah menyadari bahwa diperlukan upaya terpadu dan komprehensif untuk mengatasi krisis ini.
Konservasi Air dan Teknologi Pengolahan Limbah
Menyikapi tingginya angka pencemaran sungai, Sigit Reliantoro menjelaskan perlunya teknologi pengolahan air yang efektif untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Namun, teknologi saja tidak cukup. Pemulihan ekosistem juga sangat penting untuk mendukung konservasi air secara berkelanjutan. Beliau mencontohkan banjir di Bekasi baru-baru ini yang diakibatkan oleh hilangnya tutupan hutan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Bekasi, yang kini hanya tersisa 3,53 persen.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sekitar sungai untuk mencegah bencana alam dan memastikan ketersediaan air bersih. Upaya konservasi air tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada pemulihan ekosistem dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. KLH mendorong kolaborasi berbagai pihak untuk mencapai tujuan ini.
Pemerintah juga berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi air melalui berbagai program edukasi dan sosialisasi. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian sumber daya air dan mencegah pencemaran sungai.
Dukungan Pemerintah untuk Ketahanan Pangan dan Ketersediaan Air Bersih
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, menambahkan bahwa pemerintah terus berupaya mengelola sumber daya air dan meningkatkan daya tampungnya, terutama untuk konsumsi masyarakat. Upaya ini juga mendukung ketahanan pangan nasional. "Untuk ketahanan pangan ini, kita juga harus melakukan peningkatan efektivitas penggunaan air untuk pangan. Dan salah satunya itu dengan melakukan penerapan irigasi yang hemat air," jelasnya.
Pemerintah menekankan pentingnya penggunaan teknologi yang tepat guna, bukan hanya teknologi modern yang mahal. Program Pamsimas (Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat) menjadi contoh nyata upaya pemerintah dalam mencari sumber air yang dapat dimanfaatkan. Selain itu, teknologi Reverse Osmosis (RO) juga digunakan untuk proses pemurnian air.
Pendekatan terpadu dan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk keberhasilan program konservasi air ini. Pemerintah terus berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi yang layak, sekaligus mendorong pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
Kesimpulannya, upaya konservasi air di Indonesia merupakan langkah krusial dalam menghadapi tantangan pencemaran sungai dan memastikan ketersediaan air bersih untuk generasi mendatang. Teknologi pengolahan air, pemulihan ekosistem, dan perubahan perilaku masyarakat menjadi kunci keberhasilan upaya ini.