Komisi X Dorong Pendidik dan Jurnalis Melek Kebijakan Berbasis Data
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, mengajak pendidik, mahasiswa, dan jurnalis untuk memahami pentingnya kebijakan berbasis data dalam dunia pendidikan dan politik.

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menekankan pentingnya pemahaman kebijakan berbasis data bagi pendidik, siswa, mahasiswa, dan jurnalis. Hal ini disampaikannya dalam acara 'Pelatihan Menulis Kreatif untuk Pelajar Generasi Emas' di Jakarta, Senin (17/3). Acara tersebut membahas pentingnya peran data dan fakta dalam pengambilan keputusan, khususnya di bidang pendidikan dan politik. Hetifah juga mendorong pemanfaatan platform digital untuk menginisiasi perubahan positif.
Dalam arahannya, Hetifah menjelaskan bahwa kepemimpinan yang efektif membutuhkan landasan data dan fakta, bukan sekadar opini. Ia menegaskan, "Dalam memimpin dunia pendidikan dan politik itu tentu kita akan menghadapi berbagai tantangan, untuk itu, kita perlu memastikan kebijakan yang berbasis data, dalam Komisi X saya selalu menekankan pentingnya kebijakan yang didasarkan pada data dan fakta, bukan sekadar opini." Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya analisis data yang akurat dalam membentuk kebijakan yang tepat dan efektif.
Lebih lanjut, Hetifah menekankan peran penting media sosial dan teknologi sebagai alat untuk menyebarkan gagasan dan menginspirasi perubahan. Ia juga menyoroti pentingnya mendengarkan berbagai perspektif sebelum mengambil keputusan, baik sebagai anggota DPR maupun pemimpin organisasi. Hal ini menunjukkan komitmennya terhadap kepemimpinan yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Pentingnya Peran Mahasiswa, Jurnalis, dan Pendidik
Hetifah memberikan pesan khusus kepada mahasiswa, jurnalis, dan pendidik untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang berdampak positif. Mahasiswa didorong untuk menjadi agen perubahan sosial, bukan hanya sebagai pengikut. "Kepemimpinan mahasiswa penting untuk mendorong perubahan sosial. Jangan hanya menjadi pengikut, tetapi juga berani menciptakan gerakan positif," tegasnya. Pesan ini menekankan pentingnya peran generasi muda dalam pembangunan bangsa.
Bagi jurnalis, Hetifah menekankan pentingnya peran media dalam membangun narasi kepemimpinan dan kebijakan. "Jurnalis yang baik harus kritis, objektif, dan berorientasi pada kepentingan publik," ujarnya. Hal ini menyoroti tanggung jawab jurnalis dalam menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang kepada masyarakat.
Di dunia pendidikan, pemimpin, menurut Hetifah, harus menjadi inspirasi dan membimbing generasi muda untuk berpikir kritis dan inovatif. Ini menunjukkan pentingnya peran pendidik dalam membentuk karakter dan kemampuan generasi penerus bangsa. Dengan demikian, pendidikan yang berkualitas dan berorientasi pada pengembangan potensi individu menjadi sangat krusial.
Memahami Kebijakan Berbasis Data
Hetifah secara konsisten menekankan pentingnya kebijakan yang berlandaskan data dan fakta. Ini menunjukkan komitmennya untuk menciptakan sistem pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Dengan memahami kebijakan berbasis data, pendidik, mahasiswa, dan jurnalis dapat berperan aktif dalam mengawasi dan memberikan masukan terhadap kebijakan publik. Mereka dapat menjadi agen perubahan yang kritis dan bertanggung jawab.
Pentingnya literasi data juga menjadi poin utama dalam pelatihan ini. Dengan memahami bagaimana data dikumpulkan, dianalisis, dan diinterpretasikan, masyarakat dapat lebih kritis dalam menilai kebijakan pemerintah dan memberikan kontribusi yang berarti dalam proses pengambilan keputusan. Literasi data menjadi kunci dalam menciptakan masyarakat yang cerdas dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
Kesimpulannya, pelatihan ini menekankan pentingnya peran data dan fakta dalam pengambilan kebijakan, serta peran aktif mahasiswa, jurnalis, dan pendidik dalam mendorong perubahan positif. Dengan memahami kebijakan berbasis data, mereka dapat berkontribusi dalam menciptakan Indonesia yang lebih baik.