Ombudsman: Hadapi Badai Informasi, Tingkatkan Kualitas Pelayanan Pendidikan
Ombudsman Republik Indonesia menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan pendidikan untuk menghadapi tantangan badai informasi dan peran negara dalam memastikan penyelenggaraan pendidikan yang baik.

Jakarta, 7 Mei 2024 - Ketua Ombudsman Republik Indonesia, Mokhammad Najih, mengingatkan para guru untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dalam menghadapi derasnya arus informasi. Beliau menekankan bahwa pendidikan merupakan layanan publik yang vital dan perlu terus ditingkatkan kualitasnya. Pernyataan ini disampaikan dalam webinar bertajuk "Mendidik Generasi di Tengah Badai Informasi" yang diadakan pada Jumat, 2 Mei 2024.
Najih menyoroti pentingnya akses dan penyebaran informasi berkualitas terkait konten pendidikan bagi para guru. Ia juga menegaskan peran penting negara, khususnya Ombudsman, dalam memastikan penyelenggaraan pendidikan yang baik dan sesuai prinsip good governance. Pendidikan, sebagai layanan publik, merupakan tanggung jawab negara yang harus dipenuhi dengan sebaik-baiknya.
Dalam webinar tersebut, Najih memaparkan peran Ombudsman dalam mengawasi dan menjaga kualitas pendidikan Indonesia. Ombudsman berharap webinar ini dapat mendorong kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang adil, transparan, dan berorientasi pada kualitas pelayanan publik.
Peran Guru dan Literasi Digital di Era Informasi
Firdaus Muhammad, pakar dakwah dan komunikasi Islam kontemporer, turut memberikan pandangannya. Ia menekankan pentingnya literasi digital dalam membentuk generasi yang cerdas, kritis, dan berkarakter. Firdaus mengajak para guru untuk aktif memanfaatkan media sosial dan media massa, namun dengan tetap mengedepankan asas kepantasan, etika, dan momen yang tepat.
"Jadilah generasi yang mau melakukan hal positif dalam menggunakan media massa dan media sosial sehingga dapat menjadi generasi yang cerdas, kritis, dan berkarakter," ujar Firdaus.
Pesan ini sejalan dengan pentingnya penggunaan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab dalam dunia pendidikan. Para pendidik perlu menjadi teladan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk tujuan pembelajaran yang positif dan konstruktif.
Tantangan Pendidikan di Era Digital: Perspektif Akademisi
Sahril, Rektor Universitas Tomakaka Mamuju, memberikan perspektif dari dunia akademis. Ia mengakui bahwa manusia tidak akan selalu mampu bersaing dengan komputer dalam hal penyimpanan dan pengolahan data, karena teknologi memang jauh lebih unggul dalam hal tersebut.
Namun, Sahril menekankan pentingnya pengembangan aspek kemanusiaan. "Tetapi cobalah yang kita sentuh hati kita manusia, coba kembangkan karena komputer tidak punya hati tetapi manusia punya," katanya. Ia meyakini bahwa aspek kemanusiaan, seperti hati, karakter, dan perilaku, akan menjadi kunci keberhasilan di masa depan.
Pernyataan Sahril ini menyoroti pentingnya pendidikan karakter dan pengembangan soft skills di samping penguasaan teknologi. Pendidikan yang holistik dan seimbang akan mampu menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas dan kepedulian sosial.
Kesimpulannya, menghadapi badai informasi memerlukan strategi yang komprehensif. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, literasi digital yang bertanggung jawab, dan pengembangan aspek kemanusiaan merupakan kunci untuk mencetak generasi yang cerdas, kritis, dan berkarakter di era digital.