Komnasdik Kaltim Dorong Aksi Nyata Atasi Kesenjangan Pendidikan Digital
Komnasdik Kaltim mengajak pemangku kebijakan pendidikan untuk mengatasi kesenjangan akses dan kualitas pendidikan di era digital, terutama di daerah pedalaman Kalimantan Timur.

Samarinda, 17 Februari 2024 - Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) Kalimantan Timur (Kaltim) menyerukan kolaborasi aktif seluruh pemangku kebijakan untuk mengatasi kesenjangan pendidikan di era digital. Pernyataan ini disampaikan menyusul adanya disparitas akses dan kualitas pendidikan yang signifikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan di provinsi tersebut.
Menjembatani Kesenjangan Digital di Kaltim
Ketua Komnasdik Kaltim, Masdudi, mengungkapkan keprihatinan terhadap tantangan dan kekurangan sistem pendidikan di era digital. "Di era digital ini, pendidikan karakter sangat penting, namun kita tak bisa menutup mata terhadap kesenjangan yang ada," ujarnya dalam pernyataan di Samarinda, Senin lalu. Komnasdik Kaltim, sebagai mitra pemerintah dan masyarakat, berperan penting dalam menampung aspirasi dan masukan dari berbagai pihak untuk kemudian dirumuskan menjadi rekomendasi kebijakan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Masdudi mencontohkan, daerah pedalaman seperti Mahakam Ulu, Kutai Barat, dan sebagian Kutai Timur masih menghadapi kesulitan dalam mengadopsi teknologi digital dalam proses belajar mengajar. "Kami berupaya menjembatani kesenjangan ini agar tidak ada perlakuan tidak adil atau tidak merata bagi masyarakat Kaltim," tegasnya. Komnasdik Kaltim berkomitmen untuk memastikan pemerataan akses pendidikan berkualitas bagi seluruh warga Kaltim, terlepas dari lokasi geografis.
Pendidikan Karakter: Pilar Utama di Era Digital
Sekretaris Komnasdik Kaltim, Sri Mulyati, menambahkan bahwa pendidikan karakter menjadi fokus utama. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk siswa yang berintegritas dan bermartabat. "Perubahan di dunia pendidikan tak terelakkan. Kita harus adaptif," kata Sri Mulyati. Ia menekankan pentingnya peran guru dalam mendampingi siswa, tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai karakter. Guru, menurutnya, harus menjadi role model bagi siswa.
Sri Mulyati juga menjelaskan bahwa nilai-nilai karakter tidak hanya diajarkan melalui platform pembelajaran formal, tetapi juga melalui contoh dan perilaku guru sehari-hari. Hal ini penting untuk memastikan efektivitas pendidikan karakter dalam membentuk generasi muda yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab. Komnasdik Kaltim mendorong peningkatan kapasitas guru dalam mengimplementasikan pendidikan karakter secara holistik.
Tantangan dan Solusi Menuju Pendidikan Inklusif
Kesenjangan akses teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi salah satu tantangan utama dalam mewujudkan pendidikan inklusif di Kaltim. Wilayah terpencil seringkali memiliki keterbatasan infrastruktur, seperti akses internet yang lambat atau bahkan tidak tersedia. Hal ini menghambat partisipasi siswa dalam pembelajaran berbasis teknologi. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan investasi yang signifikan dalam infrastruktur TIK di daerah terpencil, serta pelatihan bagi guru dan siswa dalam memanfaatkan teknologi digital secara efektif.
Selain itu, dibutuhkan juga pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran yang relevan dengan konteks digital. Kurikulum harus dirancang agar dapat diakses dan dipahami oleh siswa dari berbagai latar belakang dan kemampuan. Metode pembelajaran yang inovatif dan interaktif, seperti pembelajaran daring dan blended learning, dapat membantu meningkatkan keterlibatan siswa dan efektivitas pembelajaran. Komnasdik Kaltim mendorong pemerintah untuk mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk mendukung pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran yang sesuai.
Kolaborasi Multipihak untuk Pendidikan Berkualitas
Pemerataan akses dan kualitas pendidikan di era digital membutuhkan kolaborasi multipihak. Pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan. Komnasdik Kaltim mendorong terciptanya sinergi yang kuat antara berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa setiap anak di Kaltim memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan berkualitas, terlepas dari lokasi geografis dan latar belakang sosial ekonomi.
Langkah-langkah konkret yang perlu dilakukan meliputi peningkatan infrastruktur TIK, pelatihan guru dan siswa, pengembangan kurikulum yang relevan, serta dukungan pendanaan yang memadai. Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat dari semua pihak, kesenjangan pendidikan di Kaltim dapat diatasi dan terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan merata bagi seluruh masyarakat.