Konjen Jepang Edukasi Ratusan Pelajar Jatim: Hiragana, Katakana, dan Peluang Menuju Negeri Sakura
Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya menggelar perlombaan Habatake 2025, mengedukasi ratusan pelajar SMA/SMK se-Jatim tentang hiragana dan katakana, sekaligus membuka peluang pendidikan dan karier di Jepang.

Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya sukses menggelar perlombaan Habatake 2025 di SMA Negeri 1 Kota Malang, Minggu (2/9). Acara ini berhasil mengedukasi ratusan pelajar SMA/SMK se-Jawa Timur tentang huruf hiragana dan katakana, dua elemen kunci dalam mempelajari bahasa Jepang. Lebih dari sekadar pengenalan budaya, perlombaan ini juga membuka jalan bagi para pelajar untuk meraih kesempatan berharga dalam pendidikan dan karier di Jepang.
Memahami Peluang di Negeri Sakura
Vice Consul bidang Informasi, Pendidikan, dan Kebudayaan Konjen Jepang di Surabaya, Nakagome Kota, menjelaskan tujuan di balik inisiatif ini. "Kami mengadakan perlombaan hiragana dan katakana, diikuti 150 peserta, dan 150 peserta lainnya mengikuti cerdas cermat budaya Jepang. Tujuannya untuk memotivasi pelajar agar mendapatkan kesempatan magang, melanjutkan studi, atau bekerja di Jepang," ujar Nakagome. Ia menekankan pentingnya penguasaan hiragana dan katakana sebagai fondasi dalam mempelajari bahasa dan budaya Jepang.
Indonesia, menurut Nakagome, menempati posisi kedua dunia dengan jumlah pelajar bahasa Jepang terbanyak, mencapai 700 ribu orang. Jawa Timur sendiri berada di peringkat kedua di Indonesia setelah Jawa Barat, dengan sekitar 90 ribu pelajar bahasa Jepang. Jumlah ini menunjukkan minat yang tinggi terhadap budaya dan peluang di Jepang.
Jembatan Persahabatan Indonesia-Jepang
Keberhasilan program ini diharapkan dapat memotivasi lebih banyak pelajar untuk mengejar impian mereka di Jepang. "Kami berharap siswa-siswi yang ikut program hari ini semakin termotivasi dan melanjutkan studi di perguruan tinggi atau mendapatkan program magang hingga bekerja di Jepang," kata Nakagome. Konjen Jepang di Surabaya berkomitmen untuk terus mendukung pelajar Indonesia, khususnya dari Jawa Timur, dalam meraih kesempatan studi dan karier di Jepang.
Nakagome menambahkan, semakin banyak warga Indonesia yang memiliki pengalaman di Jepang akan memperkuat hubungan kedua negara. "Setelah pelajar ini mendapatkan banyak pengalaman di Jepang dan pulang ke Indonesia, mereka dapat memanfaatkan pengetahuannya untuk menjadi jembatan hubungan antara Indonesia dan Jepang di masa yang akan datang," tambahnya. Hal ini menunjukkan bahwa program ini bukan hanya tentang pendidikan bahasa, tetapi juga tentang mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang.
Langkah Nyata Menuju Masa Depan
Perlombaan Habatake 2025 menjadi bukti nyata komitmen Konjen Jepang dalam memfasilitasi pelajar Indonesia. Dengan memberikan edukasi hiragana dan katakana, serta membuka peluang pendidikan dan karier di Jepang, program ini memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan mempererat hubungan kedua negara. Inisiatif ini patut diapresiasi sebagai langkah strategis dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi tantangan global dan memanfaatkan peluang internasional.
Partisipasi 300 pelajar dalam perlombaan ini menunjukkan antusiasme yang tinggi. Hal ini menandakan besarnya minat generasi muda Indonesia untuk mempelajari bahasa dan budaya Jepang, serta mengejar peluang di negara tersebut. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi program serupa di masa mendatang, sehingga semakin banyak pelajar Indonesia yang dapat meraih kesempatan emas untuk belajar dan berkarier di Jepang.
Program ini tidak hanya bermanfaat bagi para pelajar, tetapi juga bagi Indonesia dan Jepang. Dengan meningkatnya jumlah individu yang memahami budaya dan bahasa Jepang, diharapkan akan tercipta kolaborasi yang lebih kuat antara kedua negara di berbagai bidang, mulai dari ekonomi hingga kebudayaan. Ini merupakan investasi jangka panjang yang berdampak positif bagi kedua negara.
Kesimpulan
Perlombaan Habatake 2025 merupakan contoh nyata bagaimana diplomasi publik dapat digunakan untuk memperkuat hubungan bilateral dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Dengan menggabungkan edukasi budaya dengan peluang karier, program ini berhasil menginspirasi ratusan pelajar dan membuka jalan bagi masa depan yang cerah, baik bagi individu maupun hubungan Indonesia-Jepang.