Pelajar Jepang, Indonesia, dan Filipina Bertukar Budaya dalam Program ICEP
Para pelajar SMP dari Jepang, Indonesia (Lamongan), dan Filipina berkolaborasi dalam program pertukaran budaya daring ICEP, memperluas wawasan global dan mempererat hubungan internasional.
![Pelajar Jepang, Indonesia, dan Filipina Bertukar Budaya dalam Program ICEP](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191718.175-pelajar-jepang-indonesia-dan-filipina-bertukar-budaya-dalam-program-icep-1.jpeg)
Lamongan, Jawa Timur, 11 November 2023 - Sebuah program pertukaran budaya internasional yang unik baru saja sukses digelar. International Culture Exchange Project (ICEP), sebuah inisiatif kolaboratif antara Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan dan Hiroshima Global Academy, berhasil menyatukan pelajar SMP dari Jepang, Indonesia, dan Filipina dalam sebuah pertemuan daring yang menarik.
Pertukaran Budaya Daring: Menjembatani Dunia
Kegiatan yang berlangsung secara daring ini memberikan kesempatan emas bagi para peserta muda untuk mengenal lebih dekat budaya negara lain. Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Lamongan, Chusnu Yuli, program ini dirancang untuk memperluas wawasan global para pelajar dan membangun jaringan internasional sejak dini. "Sebagai tuan rumah, kami melibatkan 48 SMP negeri se-Kabupaten Lamongan dan lembaga sekolah lain dari dua negara," ujar Chusnu Yuli.
Program ICEP ini bukan sekadar pertukaran informasi, melainkan sebuah upaya untuk mempererat hubungan antarbangsa melalui pemahaman budaya yang mendalam. Para pelajar Indonesia, khususnya dari Lamongan, berkesempatan untuk berbagi kekayaan budaya lokal, termasuk tari boran, silat, batik, lagu daerah, dan masakan tradisional. Ini merupakan kesempatan berharga untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia.
Melihat Dunia Lewat Layar: Ragam Budaya Terpampang
Para pelajar dari Hiroshima Global Academy (HIGA), Jepang, turut serta dalam program ini dengan menampilkan beragam aspek budaya Jepang. Origami, permainan daring populer, destinasi wisata menarik, dan makanan tradisional Jepang menjadi daya tarik tersendiri. Sementara itu, pelajar dari Immaculate Conception School of Baliuag (ICSB), Filipina, memperkenalkan lagu daerah, anyaman dari daun kelapa, dan masakan tradisional Filipina, memperkaya lagi pertukaran budaya yang berlangsung.
Kegiatan yang berlangsung selama 90 menit ini terbagi dalam 12 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari perwakilan dari HIGA, ICSB, dan empat SMP Negeri di Lamongan. Sistem ini memastikan interaksi yang efektif dan kesempatan bagi semua peserta untuk berpartisipasi aktif. Presentasi dan penampilan budaya menjadi inti kegiatan, bertujuan menumbuhkan rasa saling menghargai dan pemahaman antarbudaya.
Membangun Jembatan Persahabatan Antar Bangsa
Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Munif Syarif, mengungkapkan harapannya agar program ICEP dapat menjadi agenda tahunan. Beliau juga berharap agar lebih banyak sekolah dapat berpartisipasi di masa mendatang. "Program ini sangat bagus. Semoga semakin banyak yang tertarik untuk ikut," katanya. Munif menambahkan bahwa program ini merupakan satu-satunya kegiatan internasional yang melibatkan begitu banyak sekolah dan tiga negara yang berbeda.
Program ICEP sukses menjadi wadah bagi para pelajar untuk saling belajar dan memahami perbedaan budaya. Lebih dari sekadar pertukaran informasi, program ini membangun jembatan persahabatan dan kerja sama internasional di antara generasi muda. Inisiatif ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat menginspirasi program serupa di masa depan, memperluas jaringan kolaborasi internasional di bidang pendidikan.
Para pelajar tidak hanya bertukar informasi, tetapi juga pengalaman dan perspektif yang memperkaya wawasan mereka. Mereka belajar menghargai keragaman budaya dan membangun hubungan persahabatan yang berkelanjutan. Program ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat dimanfaatkan untuk mempererat hubungan antarnegara dan memperluas akses pendidikan global.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan keberhasilan program ICEP ini, harapannya akan semakin banyak sekolah yang terlibat dalam program pertukaran budaya serupa di masa depan. Hal ini akan memperkuat jaringan kerja sama internasional dan mempersiapkan generasi muda untuk menjadi warga dunia yang memiliki wawasan global dan kemampuan beradaptasi yang tinggi. Inisiatif seperti ini sangat penting dalam membentuk generasi muda yang mampu berkolaborasi dan membangun hubungan yang harmonis dalam lingkungan global yang semakin terhubung.