Kotim Anggarkan Rp181,6 Miliar untuk Infrastruktur di 2025
Pemkab Kotim mengalokasikan Rp181,6 miliar lebih untuk peningkatan infrastruktur di 2025, fokus pada jalan, perumahan, dan sumber daya air, dengan enam proyek strategis utama.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, telah menyiapkan dana besar untuk meningkatkan infrastruktur daerahnya di tahun 2025. Anggaran yang disiapkan mencapai lebih dari Rp181,6 miliar untuk 339 paket kegiatan. Hal ini diungkapkan langsung oleh Mentana Dhinar Tistama, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (SDABMBKPRKP) Kotim, Sabtu lalu di Sampit.
Fokus utama dari anggaran tersebut terbagi dalam tiga bidang. Bidang Bina Marga mendapat porsi terbesar, yakni sekitar Rp156,9 miliar untuk 218 paket kegiatan. Paket ini akan difokuskan untuk perbaikan jalan, gang, dan jembatan di wilayah Kotim. Selanjutnya, Bidang Perumahan Rakyat mendapat alokasi Rp10,7 miliar untuk 64 paket kegiatan, termasuk perbaikan gang di kawasan perumahan. Terakhir, Bidang Sumber Daya Air mendapatkan Rp14 miliar untuk 57 paket kegiatan yang meliputi perbaikan saluran irigasi dan pintu air.
Sebanyak 339 paket kegiatan infrastruktur ini tersebar di seluruh wilayah Kotim, baik di perkotaan maupun daerah pedesaan. Dari ratusan paket kegiatan tersebut, Dinas SDABMBKPRKP Kotim telah mengidentifikasi enam kegiatan strategis. Pemilihan keenam proyek ini mempertimbangkan aspek keamanan, kenyamanan pengguna jalan, serta potensi dampak terhadap inflasi.
Keenam proyek strategis tersebut adalah rekonstruksi Jalan Simpang Kalang-Tumbang Kalang (Rp27 miliar), rekonstruksi Jalan Kandan-Camba (Rp26 miliar), rekonstruksi Jalan Nusantara Desa Bapeang (Rp6 miliar), rekonstruksi Jalan Buana Mustika Kecamatan Telaga Antang (Rp13,8 miliar), irigasi Basirih Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (Rp1,6 miliar), dan pembangunan jembatan di Sei Saan Kecamatan Tualan Hulu (Rp6 miliar).
Sumber dana untuk proyek-proyek ini berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH). Mentana menjelaskan bahwa keenam proyek strategis tersebut sudah memasuki tahap lelang, bahkan beberapa telah selesai. Namun, proses kontrak masih menunggu ketentuan dari pemerintah pusat terkait pencairan dana DAK dan DBH.
Dengan total anggaran yang signifikan, proyek infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kotim. Perbaikan jalan, jembatan, dan sistem irigasi akan berdampak positif terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, fokus pada keenam proyek strategis menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam membangun infrastruktur yang berdampak luas.
Pemerintah Kabupaten Kotim optimistis bahwa program ini akan berjalan lancar dan tepat waktu. Proses lelang yang telah dilakukan menunjukan keseriusan dalam merealisasikan rencana pembangunan infrastruktur di tahun 2025. Keberhasilan proyek ini akan sangat penting bagi kemajuan Kotim di masa depan.