Krisis Ekonomi: Pelajaran Berharga bagi Indonesia untuk Lebih Berhati-hati
Kepala DKMP BI, Solikin M Juhro, menyatakan krisis ekonomi global memberikan pelajaran berharga bagi Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menjaga stabilitas ekonomi.

Jakarta, 26 Maret 2024 (ANTARA) - Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial (DKMP) Bank Indonesia (BI), Solikin M Juhro, mengungkapkan bahwa krisis ekonomi global telah memberikan pelajaran berharga bagi Indonesia. Pelajaran ini menekankan pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian dalam mengelola perekonomian nasional agar tetap stabil dan resilien menghadapi gejolak global. Berbagai krisis ekonomi sebelumnya, seperti krisis Asia 1997-1998 dan taper tantrum, telah membentuk strategi Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Menurut Solikin, pengalaman menghadapi berbagai krisis telah mendorong BI dan komunitas terkait untuk memperketat regulasi dan pengaturan secara prudent. Hal ini terbukti efektif dalam menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia. Sebagai contoh, pada krisis ekonomi 2009 ketika banyak negara mengalami penurunan ekonomi, Indonesia justru mampu tumbuh hingga 4,5 persen. Keberhasilan ini, menurut Solikin, disebabkan karena sektor keuangan Indonesia terisolasi dengan aturan dan disiplin yang ketat, serta aspek-aspek penting yang terjaga dengan baik.
Solikin menambahkan bahwa pengaturan yang tepat, code of conduct yang jelas, kebijakan yang terarah, dan koordinasi yang efektif telah berkontribusi pada kesehatan sistem keuangan Indonesia. Sistem ini terbukti mampu menghadapi isu dan gejolak global, sehingga Indonesia tetap stabil, adaptif, dan mampu bangkit serta pulih dengan cepat. Keberhasilan ini bukan tanpa sebab; pengalaman-pengalaman masa lalu telah membentuk strategi dan bauran kebijakan yang tepat, sehingga Sistem Stabilitas Keuangan (SSK) Indonesia tetap terjaga dengan baik.
Pengalaman Krisis: Membentuk Kebijakan yang Lebih Kuat
Solikin menekankan pentingnya pembelajaran dari krisis ekonomi masa lalu. Ia menyatakan, "Kita syukuri ya, krisis ini telah memberikan pelajaran bagi kita untuk kita semakin cautious gitu, mulai krisis Asia tahun 1997-1998, kemudian ada taper tantrum (gejolak pasar keuangan yang terjadi ketika bank sentral mengurangi stimulus moneter), dan sebagainya." Pengalaman tersebut telah membentuk strategi Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang dinamis.
Dengan pengalaman yang telah dihimpun, Indonesia mampu mengelola dampak krisis global dengan lebih efektif. Regulasi yang ketat dan pengawasan yang cermat telah melindungi sistem keuangan Indonesia dari guncangan eksternal. Hal ini terbukti dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif di tengah krisis global 2009, sebuah pencapaian yang hanya diraih oleh segelintir negara.
Solikin menjelaskan, "Itu (pertumbuhan ekonomi) hanya (mampu dicapai) segelintir di antara negara-negara yang terdampak oleh krisis global. Kenapa? Karena sektor uang kita terisolasi dengan aturan-aturan dan disiplin, dan dari sisi aspek yang terjaga dengan baik." Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya strategi makroprudensial yang tepat dan terintegrasi dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Ketahanan Ekonomi Indonesia: Hasil dari Strategi yang Matang
Melalui pengaturan yang komprehensif, code of conduct yang jelas, dan koordinasi yang efektif, sistem keuangan Indonesia tetap terjaga kinerjanya. Hal ini memungkinkan Indonesia untuk tetap stabil dan tangguh di tengah gejolak ekonomi global. Solikin menegaskan bahwa keberhasilan ini bukan hal yang tiba-tiba terjadi, melainkan hasil dari proses pembelajaran dan penyempurnaan strategi yang berkelanjutan.
Ia menambahkan, "Itu tidak ujug-ujug (Indonesia berhasil melewati tantangan tersebut), karena pengalaman-pengalaman (sebelumnya telah mengajarkan kita untuk) meng-crafting strategi bauran kebijakan itu, sehingga kita di tengah-tengah dinamika global masih tinggi, SSK (Sistem Stabilitas Keuangan) kita tuh masih terjaga dengan baik, kita syukuri." Pernyataan ini menekankan pentingnya pengalaman dan pembelajaran dalam membentuk kebijakan ekonomi yang efektif dan tahan terhadap guncangan.
Secara keseluruhan, pengalaman Indonesia dalam menghadapi berbagai krisis ekonomi telah membentuk strategi yang lebih matang dan resilien. Keberhasilan dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah gejolak global menjadi bukti nyata dari efektivitas kebijakan dan pengaturan yang diterapkan.
Ke depan, Indonesia perlu terus meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat sistem keuangannya agar mampu menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks. Pembelajaran dari krisis ekonomi masa lalu harus menjadi landasan dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang lebih efektif dan berkelanjutan.