Laba Bersih Bank Kalsel Melonjak 18,16 Persen di Tahun 2024
Bank Kalsel berhasil membukukan laba bersih Rp298,06 miliar di tahun 2024, meningkat signifikan sebesar 18,16 persen dibandingkan tahun sebelumnya, didorong oleh peningkatan laba operasional dan kepercayaan nasabah.

Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (Bank Kalsel) berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan membukukan laba bersih sebesar Rp298,06 miliar pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 18,16 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp252,24 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut diraih berkat peningkatan laba operasional yang mencakup pendapatan bunga dari kredit, pembiayaan, dan beberapa sektor lainnya. Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin, menyampaikan optimisme atas pencapaian ini dan proyeksi untuk tahun 2025 dalam rangka mendukung perekonomian Kalimantan Selatan.
Peningkatan laba bersih Bank Kalsel tidak terlepas dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 dan RUPS Luar Biasa (LB) 2025. Rapat tersebut dihadiri oleh para pemegang saham, termasuk Gubernur Kalsel, Wakil Gubernur Kalsel, Penjabat Sekretaris Daerah Kalsel, para wali kota, bupati, dan perwakilan dari 13 pemerintah kabupaten/kota di Kalimantan Selatan. Dalam RUPST, disepakati sejumlah agenda penting, antara lain penerimaan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris, pertanggungjawaban Direksi, pembagian laba bersih, termasuk dividen, serta audit keuangan, setoran modal, dan rencana pemulihan (recovery plan).
Keberhasilan Bank Kalsel juga ditandai dengan pertumbuhan aset yang signifikan. Per 31 Desember 2024, total aset Bank Kalsel mencapai Rp26,69 triliun, meningkat 12,38 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Modal inti juga mengalami pertumbuhan yang pesat, mencapai Rp3,57 triliun atau tumbuh 29,95 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan kinerja keuangan Bank Kalsel yang sangat positif dan menjanjikan.
Pertumbuhan Aset dan Dana Pihak Ketiga
Pertumbuhan positif juga terlihat pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). DPK Bank Kalsel pada akhir tahun 2024 mencapai Rp19,85 triliun, meningkat 12,91 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama didorong oleh pertumbuhan Giro yang mencapai Rp11,53 triliun (34,64 persen) dan Tabungan yang mencapai Rp6,55 triliun (18,62 persen). Menurut Fachrudin, hal ini menunjukkan kepercayaan nasabah yang tinggi terhadap Bank Kalsel, dan Bank Kalsel berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan.
Pertumbuhan yang signifikan pada DPK menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat terhadap kinerja dan layanan yang diberikan oleh Bank Kalsel. Hal ini menjadi modal penting bagi Bank Kalsel untuk terus mengembangkan bisnisnya dan berkontribusi pada perekonomian daerah.
Bank Kalsel juga menunjukkan kinerja yang baik dalam beberapa rasio keuangan utama. Rasio Kecukupan Modal (CAR) mencapai 29,77 persen, Return on Equity (ROE) sebesar 9,83 persen, Return on Asset (ROA) sebesar 1,44 persen, dan Net Interest Margin (NIM) sekitar 5,42 persen. Meskipun Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 80,70 persen, Non Performing Loan (NPL) gross tercatat 4,54 persen dan Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 73,72 persen.
Kepercayaan Nasabah dan Prospek Ke Depan
Keberhasilan Bank Kalsel dalam meningkatkan laba bersih dan aset menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari nasabah dan pemegang saham. Komitmen Bank Kalsel untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Kalimantan Selatan menjadi kunci keberhasilan ini. Dengan kinerja yang positif ini, Bank Kalsel optimis dapat mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun 2025 dan seterusnya.
Bank Kalsel akan terus berupaya untuk meningkatkan layanan dan produknya agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin beragam. Dengan demikian, Bank Kalsel diharapkan dapat terus berperan penting dalam pembangunan ekonomi Kalimantan Selatan.
"Dengan pencapaian positif ini, kami optimistis dengan target pencapaian 2025 dalam rangka memperkuat perekonomian daerah di Kalimantan Selatan," ujar Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin.