Lantamal VIII Kerahkan Tim Evakuasi Banjir Manado: 85 Personel Siap Siaga
Lantamal VIII Manado kerahkan 85 personel dan sejumlah peralatan untuk evakuasi korban banjir di Kota Manado, Sabtu malam hingga Minggu dini hari, menyusul cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut.

Banjir yang melanda Kota Manado pada Sabtu (22/3) malam hingga Minggu (23/3) dini hari telah mengakibatkan evakuasi warga di sejumlah lokasi. Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado bergerak cepat dengan mengerahkan Satuan Tugas (Satgas) siaga bencana banjir untuk membantu proses evakuasi. Evakuasi dilakukan di berbagai titik, salah satunya di Ternate Tanjung, Kelurahan Singkil, Kota Manado, dengan ketinggian air mencapai 1-3 meter.
Operasi evakuasi yang berlangsung dari pukul 21.00 WITA Sabtu hingga pukul 02.30 WITA Minggu ini merupakan respons cepat atas kondisi cuaca ekstrem yang melanda Manado. Komandan Lantamal VIII Manado, Laksma TNI May Franky Pasuna Sihombing, menyatakan kesiapsiagaan seluruh personel dan peralatan Lantamal VIII dalam memberikan dukungan dan bantuan bencana sesuai kebutuhan. "Yang pasti prajurit Lantamal VIII selalu mendukung pelaksanaan tugas dan operasi SAR tim Satgas bencana banjir kapan saja dan di mana saja," tegas Danlantamal.
Langkah cepat Lantamal VIII ini menunjukkan komitmen TNI AL dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana. Kehadiran tim evakuasi menjadi secercah harapan bagi warga yang terjebak banjir dan membutuhkan pertolongan segera. Proses evakuasi yang terkoordinasi dengan baik menunjukkan kesiapan dan profesionalisme tim dalam menghadapi situasi darurat.
Tim Evakuasi Lantamal VIII: Personel dan Peralatan
Asops Lantamal VIII Manado, Kolonel Laut (P) Mohamad Noordin Mutaqien, menjelaskan bahwa sebanyak 85 personel Tim Satgas Bencana Alam Lantamal VIII dikerahkan dalam operasi SAR ini. Mereka didukung oleh berbagai peralatan, termasuk 4 unit truk, 3 unit perahu karet, dan 1 mobil ambulans. Personel tersebut diterjunkan untuk menyisir lokasi-lokasi yang terdampak banjir, membantu warga, dan mengevakuasi mereka ke tempat yang lebih aman.
Operasi SAR terfokus di daerah Ternate Tanjung, Kelurahan Singkil, Kota Manado, yang menjadi salah satu wilayah terparah yang terdampak banjir. Tim evakuasi bekerja keras untuk menjangkau warga yang terjebak di tengah genangan air. Keberadaan perahu karet sangat membantu dalam menjangkau lokasi yang sulit diakses oleh kendaraan darat.
Kecepatan respons dan koordinasi yang baik antara personel Lantamal VIII menjadi kunci keberhasilan evakuasi. Dengan dukungan peralatan yang memadai, tim mampu mengevakuasi sejumlah warga yang terjebak banjir dan membawa mereka ke tempat yang aman dan terhindar dari bahaya.
Dukungan Lantamal VIII untuk Korban Banjir Manado
Partisipasi aktif Lantamal VIII dalam evakuasi korban banjir Manado menunjukkan peran penting TNI AL dalam penanggulangan bencana alam. Selain evakuasi, bantuan lain yang mungkin diberikan oleh Lantamal VIII bisa meliputi penyediaan logistik, layanan kesehatan, dan pemulihan pasca-bencana. Kehadiran TNI AL di tengah masyarakat yang tertimpa musibah memberikan rasa aman dan kepastian.
Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di wilayah yang rawan banjir. Koordinasi yang baik antara instansi terkait, termasuk TNI AL, pemerintah daerah, dan lembaga kemanusiaan, sangat krusial dalam meminimalisir dampak bencana dan memastikan keselamatan warga.
Ke depannya, diharapkan akan ada peningkatan kerjasama dan koordinasi yang lebih baik lagi dalam menghadapi bencana alam serupa. Peningkatan infrastruktur dan sistem peringatan dini juga penting untuk mengurangi risiko dan dampak buruk banjir di masa mendatang.
Evakuasi yang dilakukan oleh Lantamal VIII Manado merupakan contoh nyata dari dedikasi dan pengabdian TNI AL kepada masyarakat Indonesia. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban warga yang terdampak banjir dan membantu proses pemulihan pasca-bencana.