Lapas Padang Perkuat Pembinaan untuk Pulihkan Pecandu Narkoba
Lembaga Pemasyarakatan Padang meningkatkan program pembinaan bagi narapidana kasus narkoba melalui rehabilitasi, pesantren, dan kegiatan Pramuka untuk mencegah residivis.
![Lapas Padang Perkuat Pembinaan untuk Pulihkan Pecandu Narkoba](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230233.297-lapas-padang-perkuat-pembinaan-untuk-pulihkan-pecandu-narkoba-1.jpg)
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Padang, Sumatera Barat, gencar memperluas program pembinaan bagi narapidana kasus narkotika. Langkah ini bertujuan untuk membantu mereka pulih, bertobat, dan mencegah pengulangan tindak pidana. Kepala Lapas, Junaidi Rison, menjelaskan bahwa sekitar 60 persen dari 901 warga binaan Lapas Padang saat ini terlibat kasus narkoba, sebagian besar sebagai penyalahguna.
Program Rehabilitasi dan Kerja Sama BNNP
Salah satu program unggulan adalah rehabilitasi yang dijalankan berkolaborasi dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat. Narapidana yang telah melalui proses skrining dan asesmen akan mengikuti program rehabilitasi intensif selama enam bulan. Program ini memberikan arahan dan bimbingan langsung dari ahli untuk mengatasi ketergantungan obat-obatan terlarang. Materi pelatihan yang komprehensif diberikan untuk membantu proses penyembuhan dan perubahan perilaku para narapidana.
Pembinaan Rohani Melalui Program Pesantren
Selain rehabilitasi medis, Lapas Padang juga menekankan pembinaan rohani melalui program pesantren. Kerja sama dengan pihak ketiga dan Kementerian Agama menghadirkan narasumber dan guru agama untuk memberikan pengajaran. Para narapidana mempelajari berbagai aspek keagamaan, seperti tata cara shalat, membaca Al-Quran, dan mengikuti ceramah. Sebagai bagian dari program ini, puasa sunah setiap Senin dan Kamis telah diaktifkan untuk memperkuat spiritualitas warga binaan. "Dalam pesantren ini kini sudah diaktifkan puasa sunah yakni pada Senin dan Kamis yang diikuti oleh warga binaan, ini semua demi mengisi spiritual dan rohani warga binaan," jelas Junaidi Rison.
Pramuka: Membangun Keterampilan dan Disiplin
Program pembinaan lainnya yang dijalankan adalah kegiatan Pramuka, bekerja sama dengan Kwartir Cabang Padang. Melalui kegiatan kepramukaan, narapidana dilatih berbagai keterampilan dan kecakapan hidup. Ini diharapkan dapat membantu mereka membangun disiplin diri dan mengembangkan potensi positif setelah menjalani masa hukuman. Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga dan meningkatkan rasa percaya diri para narapidana.
Upaya Menciptakan Perubahan Positif
Lapas Padang berharap program-program pembinaan ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi para narapidana, khususnya mereka yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Dengan pendekatan yang terintegrasi, meliputi rehabilitasi medis, pembinaan rohani, dan pengembangan keterampilan, diharapkan para narapidana dapat berubah menjadi individu yang lebih baik dan produktif setelah bebas dari masa hukuman. Upaya ini juga bertujuan untuk mengurangi angka residivis dan menciptakan lingkungan masyarakat yang lebih aman.
Kepala Lapas Junaidi Rison optimis bahwa dengan berbagai program yang telah disiapkan, Lapas Padang dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba. Komitmen untuk memberikan pembinaan yang komprehensif dan berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan program ini.
Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada upaya Lapas Padang, tetapi juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk keluarga narapidana, masyarakat, dan pemerintah. Kerja sama dan kolaborasi yang kuat sangat penting untuk memastikan keberlangsungan dan efektivitas program pembinaan ini dalam jangka panjang.