Legislator Dorong Batas Potongan Aplikator Transportasi Online Maksimal 10 Persen
Anggota Komisi V DPR RI, Adian Napitupulu, mendorong pembatasan potongan tarif aplikator transportasi online maksimal 10 persen demi kesejahteraan jutaan keluarga pengemudi.

Jakarta, 3 Mei 2024 (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI, Adian Napitupulu, mendorong pemerintah untuk membatasi potongan tarif yang diterapkan oleh aplikator transportasi online. Beliau mengusulkan agar potongan tersebut dibatasi maksimal 10 persen. Usulan ini dilatarbelakangi keprihatinan terhadap beban yang ditanggung para pengemudi akibat potongan yang mencapai hingga 30 persen.
Adian Napitupulu menyampaikan usulan ini sebagai bentuk tanggung jawab jangka panjang untuk menjamin masa depan keluarga para pengemudi. Menurutnya, perjuangan untuk menurunkan komisi aplikator bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga demi masa depan anak-anak para pengemudi. "Perjuangan kita untuk mendorong komisi aplikator menjadi 10 persen itu sesungguhnya bukan perjuangan untuk hadiah atau untuk kita hari ini saja. Ini perjuangan untuk masa depan anak-anak para driver (pengemudi)," tegas Adian dalam keterangan tertulis.
Dorongan ini muncul sebagai respons atas keluhan para pengemudi ojek online (ojol) yang merasa terbebani dengan besarnya potongan yang diterapkan oleh aplikator. Mereka berharap pemerintah dan DPR dapat merealisasikan tuntutan mereka melalui regulasi yang mengikat para aplikator.
Menjamin Kesejahteraan Jutaan Keluarga
Adian Napitupulu, yang juga merupakan anggota komisi yang membidangi infrastruktur dan pembangunan, mengungkapkan keprihatinannya terhadap pihak-pihak yang mulai meninggalkan semangat perjuangan untuk memperjuangkan aspirasi para pengemudi ojol. Ia menekankan bahwa perjuangan ini bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk kesejahteraan jutaan keluarga di Indonesia. "Kalau ada yang mengkhianati perjuangan ini, yang dikhianati bukan saya, bukan kalian. Yang dikhianati adalah anak-anaknya sendiri," tegasnya.
Lebih lanjut, Adian menjelaskan bahwa jika Komisi V DPR RI menyetujui pembatasan potongan menjadi 10 persen, maka akan berdampak positif pada kesejahteraan sekitar 20 juta jiwa. "Kalau palu di Komisi V ini diketok untuk 10 persen, paling tidak ada 20 juta jiwa yang bisa hidup lebih sejahtera. Jadi, masalahnya dimana?," tanyanya retoris.
Ia juga mengakui adanya tantangan politik yang harus dihadapi di parlemen. Langkah awal yang harus dilakukan adalah meyakinkan 48 anggota Komisi V untuk mendukung keputusan ini. Namun, Adian Napitupulu memastikan akan terus memperjuangkan kebijakan ini hingga menjadi regulasi formal.
Tantangan Politik dan Perjuangan Berkelanjutan
Adian Napitupulu menyadari bahwa perjuangan ini merupakan perjuangan politik yang membutuhkan proses dan upaya yang konsisten. "Perjuangan saya adalah perjuangan politik. Perjuangan politik itu artinya memperjuangkan ini menjadi regulasi kebijakan. Begitu saja," jelasnya. Ia berharap agar usulan ini dapat segera direalisasikan untuk memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi para pengemudi transportasi online di Indonesia.
Perjuangan untuk menurunkan potongan tarif aplikator transportasi online menjadi 10 persen ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kehidupan para pengemudi dan keluarga mereka. Dengan adanya regulasi yang jelas, diharapkan dapat tercipta iklim yang lebih adil dan berkelanjutan dalam industri transportasi online di Indonesia.
Langkah Adian Napitupulu ini mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan, terutama dari para pengemudi ojol yang selama ini merasakan beban berat akibat potongan tarif yang tinggi. Mereka berharap agar DPR RI dapat segera merealisasikan usulan ini menjadi sebuah regulasi yang mengikat.