Lumba-lumba Terdampar di Mukomuko, Bengkulu, Sudah Dikubur
BKSDA Mukomuko menguburkan seekor lumba-lumba jenis Sotalia yang ditemukan terdampar dan mati di Pantai Air Punggur, Mukomuko, Bengkulu, setelah ditemukan oleh nelayan dalam kondisi luka.
Seekor lumba-lumba ditemukan terdampar di Pantai Air Punggur, Kelurahan Koto Jaya, Mukomuko, Bengkulu. Ditemukan dalam kondisi hidup oleh nelayan setempat pada Senin sore, 20 Januari 2024, lumba-lumba tersebut sayangya hanya bertahan selama dua jam sebelum akhirnya mati. Tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Mukomuko kemudian mengubur bangkai lumba-lumba tersebut di pinggir pantai.
Kepala Resor BKSDA Mukomuko, Damin, membenarkan kejadian ini. Ia menjelaskan bahwa timnya menerima laporan dari Lurah Koto Jaya pada Selasa sore, setelah kejadian penemuan lumba-lumba tersebut. Meskipun belum ada laporan awal dari masyarakat, BKSDA segera merespon setelah mendapatkan informasi.
Lumba-lumba tersebut, berdasarkan data BKSDA, merupakan jenis Sotalia, genus lumba-lumba dari famili Delphinibae. Spesies ini memiliki dua jenis anggota dengan klasifikasi Sotalia Gueanensis. Kondisi lumba-lumba ketika ditemukan cukup memprihatinkan.
Menurut keterangan Lurah Koto Jaya, Satriadi, nelayan menemukan lumba-lumba tersebut di dekat SPBU pada Senin sore. Lumba-lumba itu diperkirakan memiliki berat sekitar 100 kilogram dan mengalami luka di tubuhnya, kemungkinan akibat tersangkut jaring nelayan di laut.
Penemuan lumba-lumba yang terluka dan akhirnya mati ini menyoroti potensi ancaman terhadap satwa laut di perairan Mukomuko. Perlu adanya peningkatan kesadaran dan pengawasan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Proses penguburan bangkai lumba-lumba dilakukan oleh BKSDA sesuai prosedur yang berlaku.
Kejadian ini juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem laut dan melindungi satwa laut yang hidup di dalamnya. Kerjasama antara masyarakat, nelayan, dan pihak berwenang sangat krusial dalam upaya konservasi dan perlindungan satwa langka seperti lumba-lumba.
BKSDA Mukomuko berkomitmen untuk terus memantau dan menindaklanjuti kasus serupa untuk melindungi populasi lumba-lumba dan satwa laut lainnya di wilayah tersebut. Informasi lebih lanjut mengenai penyebab kematian lumba-lumba masih dalam penyelidikan.
Kesimpulannya, kematian lumba-lumba di Pantai Air Punggur menjadi perhatian serius. Kejadian ini menunjukkan perlunya upaya konservasi yang lebih intensif dan kolaboratif untuk melindungi mamalia laut di perairan Indonesia.