Manajemen Krisis Kesehatan Pemilu: Rekomendasi Komnas HAM Perlu Dukungan
Pakar Politik UPNVJ mendukung rekomendasi Komnas HAM tentang manajemen krisis kesehatan dalam Pemilu untuk mencegah jatuhnya korban jiwa petugas akibat kelelahan dan masalah kesehatan lainnya selama penyelenggaraan pemilu.
Usulan mengenai manajemen krisis kesehatan dalam Pemilu mendapat dukungan dari Ardli Johan Kusuma, pakar Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ). Dukungan ini disampaikan sebagai respons terhadap Kertas Kebijakan Perlindungan dan Pemenuhan HAM Petugas Pemilu dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Ardli menekankan pentingnya dukungan ini karena beberapa pemilu di Indonesia telah mengakibatkan korban jiwa di kalangan petugas pemilu, sebagian besar akibat kelelahan. Ia menjelaskan bahwa penyelenggara pemilu perlu mencegah masalah kesehatan dan menyiapkan infrastruktur penanganannya.
Salah satu solusi yang diusulkan Ardli adalah kerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan tersedianya tenaga kesehatan di setiap puskesmas di seluruh kecamatan. Dengan kesiapan ini, diharapkan dapat meminimalisir risiko jatuhnya korban jiwa selama pelaksanaan pemilu.
Lebih lanjut, Ardli menjelaskan bahwa manajemen krisis kesehatan yang baik akan mengurangi risiko kematian petugas pemilu. Hal ini sejalan dengan rekomendasi Komnas HAM yang disampaikan pada 15 Januari 2024 di Jakarta. Rekomendasi tersebut menekankan pentingnya pembangunan kapasitas petugas pemilu, termasuk pelatihan bantuan hidup dasar dalam bimbingan teknis.
Komnas HAM merekomendasikan pelatihan bantuan hidup dasar sebagai bagian dari manajemen krisis kesehatan. Pelatihan ini penting untuk memastikan petugas pemilu memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani situasi darurat medis. Dengan begitu, diharapkan dapat memberikan respon cepat dan tepat jika terjadi masalah kesehatan selama pemilu berlangsung.
Kesimpulannya, usulan manajemen krisis kesehatan dalam Pemilu, termasuk pelatihan bantuan hidup dasar, sangat krusial untuk melindungi petugas pemilu. Kerja sama antar lembaga seperti Kementrian Kesehatan dan penyelenggara pemilu menjadi kunci keberhasilan upaya ini, mencegah jatuhnya korban jiwa dan memastikan Pemilu berjalan lancar dan aman.
Dengan adanya kesiapan dan koordinasi yang baik, diharapkan pelaksanaan pemilu selanjutnya dapat lebih terjamin keselamatan petugasnya. Hal ini penting guna mewujudkan Pemilu yang demokratis, aman, dan tanpa korban jiwa.