Masjid di Jalur Mudik Lebaran 2025 Dibuka 24 Jam, Layani Pemudik dengan Fasilitas Lengkap
Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) menginstruksikan masjid di jalur mudik Lebaran 2025 buka 24 jam, menyediakan fasilitas lengkap untuk kenyamanan pemudik.

Jakarta, 19 Maret 2024 (ANTARA) - Menjelang Lebaran 2025, Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) mengeluarkan instruksi penting terkait pelayanan pemudik. Seluruh masjid di sepanjang jalur mudik diinstruksikan untuk beroperasi selama 24 jam penuh. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan fasilitas bagi para pemudik yang membutuhkan tempat istirahat sementara.
Instruksi tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum BKM sekaligus Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad, di Jakarta. "Masjid yang berada di jalur mudik agar buka 24 jam. Berikan layanan terbaik bagi pemudik, seperti toilet bersih, tempat rehat, serta minuman dan makanan untuk takjil," tegas Abu Rokhmad.
Kebijakan ini sejalan dengan usulan Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang sebelumnya mengusulkan agar masjid-masjid di jalur mudik difungsikan sebagai posko atau rest area alternatif. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan dan kemacetan di rest area resmi dan SPBU yang kerap terjadi selama musim mudik.
Masjid Ramah Musafir: Solusi Kenyamanan Pemudik
Lebih lanjut, Abu Rokhmad menekankan pentingnya peran masjid sebagai "Masjid Ramah Musafir". Para takmir masjid didorong untuk menyediakan fasilitas yang memadai, termasuk toilet bersih, tempat istirahat yang nyaman, dan makanan serta minuman, terutama takjil untuk berbuka puasa. "Wujudkan masjid kita jadi Masjid Ramah Musafir (orang yang sedang dalam perjalanan)," imbuhnya.
Saat ini, BKM telah terbentuk di 28.070 lembaga, mulai dari tingkat pusat hingga daerah. Sementara itu, jumlah masjid dan musholla di Indonesia mencapai angka yang signifikan, yakni 690.434 berdasarkan data Sistem Informasi Masjid (SIMAS). Angka ini menunjukkan potensi besar dalam mendukung program Masjid Ramah Musafir.
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah sekaligus Ketua Harian BKM Pusat, Arsad Hidayat, menambahkan bahwa BKM memiliki peran strategis dalam menjembatani pemerintah dengan pengelola masjid. Dengan adanya alokasi anggaran revitalisasi BKM pada tahun 2025, diharapkan peran BKM akan semakin optimal dalam mendukung program ini.
Penguatan Peran BKM dan Optimalisasi Masjid
Arsad Hidayat juga menyampaikan rencana ke depan. "BKM akan terus didorong agar memberi dampak nyata bagi masjid, jamaah, dan masyarakat sekitar. Dalam waktu dekat, kami juga akan menggelar Rakernas BKM 2025 untuk memetakan kondisi terkini dan merancang program strategis ke depan," ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen BKM dalam meningkatkan pelayanan dan peran masjid di masyarakat.
Dengan penguatan peran BKM, diharapkan masjid tidak hanya berfungsi sebagai pusat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pelayanan umat, terutama pada momen-momen penting seperti Lebaran. Selain itu, masjid juga diharapkan dapat berperan aktif dalam syiar Al-Quran secara nasional.
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar telah menyampaikan rencana pemanfaatan masjid di sepanjang jalur mudik sebagai posko alternatif 24 jam bagi para pemudik Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi. Beliau berharap kebijakan ini dapat memberikan kenyamanan bagi para pemudik dan mengurangi kepadatan di rest area yang sering menjadi penyebab kemacetan.
"Hal ini penting untuk mengurangi kepadatan di rest area atau SPBU, yang sering kali menjadi titik kemacetan akibat keterbatasan fasilitas," kata Menag, menekankan pentingnya peran masjid dalam mengatasi permasalahan kemacetan selama musim mudik.